Din Syamsuddin Juga Rindu Surabaya
Kerinduan yang sama ternyata juga dirasakan oleh Din Syamsuddin sendiri, yang mengaku memiliki kedekatan dengan warga Muhammadiyah kota Surabaya.
“Kehadiran saya di penghujung raker ini, sebenarnya untuk mengganti hari atas undangan (rencana) ceramah Idul Adha di GOR Tambaksari silam. Kalau di GOR yang hadir bisa ribuan orang, tapi di rakerda ini cuma tiga ratusan orang. Tapi bobotnya sama, karena yang hadir para pimpinan PDM, PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah), dan PRM (Pimpinan Ranting Muhammadiyah) seluruh Kota Surabaya,” seloroh Din.
Dalam kesempatan itu, prof Din Syamsuddin mengaku bangga PDM Surabaya memiliki PKU Rumah Sakit Muhammadiyah tertua kedua dan sekarang, PDM Surabaya dalam proses membeli sebuah hotel. “Hebat ini, satu-satu PDM yang ingin menyaingi PP Muhammadiyah yang barusan meresmikan hotel. PDM Surabaya proses beli hotel,” kata dia.
Din Syamsuddin lalu berbagi kenangan saat menjadi saksi sejarah perkembangan Muhammadiyah di Kota Surabaya. Antara lain perkembangan SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, SD Muhammadiyah Kreatif 16 Ngagel Surabaya, hingga pembebasan rumah bekas lokalisasi di Krembangan.
“Saya menyaksikan dari dulu bahwa dakwah Muhammadiyah di Kota Pahlawan ini sangat dinamis. Terbukti dengan banyak amal usaha yang berkeunggulan, khususnya dalam bidang pendidikan tingkat SD, SMP, SMA,” ungkapnya.
Dan saya melihat, sambungnya, kawan-kawan anggota PDM dan PCM dari berbagai cabang yang hadir dalam rakerda ini rata-rata (berusia) muda, energetik. Dan saya yakin dakwah Muhammadiyah akan berkembang lagi di Kota Surabaya sehingga menjadi pilar dakwah Muhammadiyah di Jawa Timur sebagai wilayah andalan dan unggulan Muhammadiyah secara nasional,” ucap Din Syamsuddin disambut tepuk tangan seluruh hadirin. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni