Ajak Melawan Bully, SD Mugres Undang Polres Gresik, liputan Kontributor PWMU.CO PWMU.CO Gresik Syifaul Fuadiyah Sukmasari
PWMU.CO – SD Muhammadiyah Kompleks Gresik (SD Mugres) Jawa Timur menyelenggarakan Pengenalan dan Silaturrahmi Siswa, Guru, dan Lingkungan Sekolah (Pensil Warna), Senin (17/7/2023).
Kegiatan semacam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) ini dikemas secara menarik dan ramah anak. Kepala SD Mugres Kampus A Eka Meitasari SPd mengatakan kegiatan ini bertujuan agar dapat dinikmati oleh seluruh siswa pada pekan pertama masuk sekolah.
Pada hari kedua Pensil Warna, Selasa (18/7/2023), kegiatan diawali dengan kegiatan apel pagi yang diikuti oleh siswa, guru, dan karyawan di halaman sekolah. Anak-anak juga diajak melafalkan Janji Pelajar Muhammadiyah.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian penyuluhan oleh Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat (Kasat Binmas) Polres Gresik Iptu Ali Fauzi yang bertajuk Stop Bullying, Lawan dengan Prestasi.
Dalam materinya, dia memberi materi terkait dengan perundungan (bullying) yang masih terjadi di lingkungan sekolah di Gresik. Dia menjelaskan perundungan merupakan perbuatan yang tercela.
“Bullying adalah menindas, mengintimidasi, atau menyakiti orang lain dan hal tersebut tidak boleh kita lakukan,” tutur pria yang sebelumnya bertugas sebagai Kepala urusan Pembinaan Operasi (KBO) Satlantas Polres Gresik ini.
Dia mengajak siswa untuk tidak melakukan bully kepada sesama teman. Dia juga memotivasi siswa SD Mugres agar menjadi siswa yang baik yang tidak akan melakukan perundungan.
Untuk melawan perundungan, lanjutnya, siswa harus meningkatkan rasa percaya dirinya. Sebab, salah satu faktor penyebab anak menjadi korban perundungan karena merasa inferior atau rendah diri.
“Mari bersama-sama melawan bully dengan tetap rajin belajar, memperbanyak teman, dan menunjukkan prestasi yang membanggakan sesuai bakat dan minat kita,” ajaknya.
Kepala SD Mugres Kampus A Eka Meitasari SPd berharap seluruh warga sekolah saling bersinergi menanamkan nilai antibullying. “Kita berupaya menghilangkan terjadinya bullying di lingkungan sekolah.
“Harapannta anak-anak tetap merasa aman, nyaman, dan senang berada di sekolah,” ungkapnya. (*)
Editor Ichwan Arif.