PWMU.CO – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gresik 2014-2022 Elvita Yuliati SP bicara Peran Perempuan dalam Ruang Kepemimpinan di acara Musyawarah Daerah (Musyda) Nasyiatul Aisyiyah (Nasyiah) Kabupaten Gresik, Ahad (23/7/2023).
Sebelum Elvita memulai pemaparannya, moderator diskusi panel Ian Ianah mengaktifkan semangat peserta Musyda Nasyiah dengan tepuk hak anak. “Karena hari ini bertepatan dengan Hari Anak Nasional, maka mari Yunda, kita bermain tepuk hak anak!” ajaknya.
Begini tepukannya: “Tepuk hak anak, hak hidup (prok prok prok), tumbuh kembang (prok prok prok), perlindungan (prok prok prok), partisipasi (prok prok prok).”
Awalnya, Elvita menceritakan pengalamannya saat dipercaya menjadi Komisioner KPU Kabupaten Gresik 2014-2022. Dia mengungkap, masih banyak perempuan yang tidak berani menjadi pemimpin. “Masih banyak terdengar ungkapan bahwa lebih sreg atau pantas jika yang menjadi pemimpin itu laki-laki,” kenangnya.
Di tingkat RT, lanjut Elvita, ibu-ibu RT itu tidak menjabat tapi mengikuti suaminya. Begitu juga dengan kepala desa. “Bisa dihitung dengan jari untuk seorang pimpinan dijabat oleh perempuan,” terangnya.
Dia mengungkap, sebenarnya pemerintah sudah memberi peluang di KPU untuk para perempuan menjadi pemimpin dengan kapasitas 30 persen untuk perempuan. Hal ini sudah diatur regulasinya. “Namun realitasnya sebagian besar perempuan belum siap menjadi pengurus partai,” ungkapnya.
Menurut Elvita, dari Muhammadiyah, Aisyiyah, dan Nasyiatul Aisyiyah masih minim sekali perempuan yang jadi pengurus partai. “Jika ada, mereka ini gugur lebih awal. Oleh karena itu harus disiapkan dan memiliki niat!” tuturnya.
Baca sambungan di halaman 2: Jadi Anggota Dewan