Inilah 8 Divisi di Mejelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah 

Bersama Ketua MTT PP Muhammadiyah Dr Hamim Ilyas MA (duduk tengah) dan peserta MTT Wilayah Jatim dan Kota Surabaya.

PWMU.CO – Ada pengenalan arah dan kebijakan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah (MTT PPM) pada Rapat Kerja Tingkat Pusat (Rakerpus) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jumat-Ahad (21-23/7/2023).

Sekretaris MTT PPM Muhammad Rofiq Muzakkir PhD menyampaikan detail usulan beberapa program kerja MTT dalam lima tahun ke depan (2022-2027). Beberapa di antaranya usulan divisi-divisi dalam struktur MTT. 

Pada Surat Keputusan MTT PPM No.140/KEP/I.0/D/2023 tentang Pengangkatan Anggota Pimpinan MTT PPM Masa Jabatan 2022-2027 terdapat 8 divisi atau bidang dalam struktur MTT. Berikut kedelepan bidang tersebut. 

  1. Bidang Fatwa dan Pengembangan Putusan. Di beberapa wilayah dan daerah, bidang ini dikenal dengan ‘Lajnah Tarjih’. “Bidang ini fokus pada kajian permasalahan yang diajukan masyarakat atau instansi berupa istiftā’ (permohonan fatwa), atau respons terkait dengan beberapa permasalahan aktual yang tengah dirasakan masyarakat,” ujar Rofiq. Selain itu, bidang ini menyempurnakan dan mengembangkan tuntunan dalam fikih ibadah, resistematisasi Tanya Jawab Agama (IX-XIII) dan Himpunan Putusan Tarjih Jilid I-III. Bidang ini juga akan kembali mengoptimalkan penggunaan laman fatwatarjih.or.id sebagai wadah sosialisasi fatwa, selain di Suara Muhammadiyah
  2. Bidang Kajian al-Quran dan Hadits. “Bidang ini punya tugas besar dalam penyelesaian tafsir at-Tanwir. Selain itu, inisiasi halaqah dan konferensi Mufasir Muhammadiyah juga akan menjadi salah satu program yang akan divisi jalankan,” terang Rofiq. 
  3. Bidang Hisab dan Iptek. Bidang ini akan menjadi motor penggerak dalam penyempurnaan Pedoman Hisab Muhammadiyah serta penyusunan Kalender Islam Global (KIG). Menurut Dr Oman Fathurrahman, saat ditemui di sela-sela kegiatan, divisi ini telah menyelesaikan KIG selama 100 tahun ke depan hingga 2123. 
  4. Bidang Kajian Kemasyarakatan dan Keluarga. Bidang ini salah satu fokusnya terkait pemberian layanan keluarga sakinah serta inisiasi penerbitan Fikih Lansia. Ini salah satu tema utama dalam Rakerpus di UMM saat ini. 
  5. Bidang Kajian Ekonomi Syariah. Bidang ini berfokus pada penyusunan buku Hukum Ekonomi Syariah, finalisasi Fiqh Wakaf Kontemporer, pendataan pakar ekonomi dari perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA), serta pelatihan kader ekonomi syariah. 
  6. Bidang Kaderisasi dan Organisasi. Program kerjanya menyelenggarakan pengajian tarjih (sudah berjalan setiap Rabu malam), pelatihan kader tarjih tingkat nasional, serta sertifikasi dosen al-Islam dan Kemuhammadiyahan di PTMA. 
  7. Bidang Publikasi dan Kerjasama. Program kerjanya fokus digitalisasi produk MTT, penerbitan jurnal tarjih, serta pewujudan kerjasama dengan PTMA terkait perumusan kurikulum dan pengarusutamaan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup (MKCH) di PTMA, serta kerjasama dengan Dārul Iftā’ Mesir. 
  8. Bidang Pendidikan Keulamaan. Bidang ini berkaitan dengan Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PTUM). Program pada bidang ini berorientasi pada pendataan, sosialisasi, dan koordinasi pelaksanaan PTUM se-Indonesia, peningkatan kompetensi ketarjihan kader Muhammadiyah, dan pelatihan kebahasaan dan Qiroatul Kutub bagi pendamping (musyrif/ah) PTUM. 

Kedelapan bidang inilah, kata Rofiq, ujung tombak kesuksesan MTT ke depan. Terlebih menyambut 100 tahun MTT pada akhir periode kepemimpinan MTT saat ini (1927-2027). Untuk menunjang harapan kesuksesan tersebut, dalam 5 tahun ke depan beberapa program MTT PPM juga turut disosialisasikan. 

“Ada 67 program kerja dari 9 kluster (8 bidang dan pengurus harian), serta melibatkan kurang lebih 28 mitra eksternal,” ungkap Rofiq. Dengan melihat keragaman program kerja yang telah, tengah, dan akan dikerjakan, dia yakin proyeksi MTT ke depan terlihat semakin baik. (*) 

Liputan Mohammad Ikhwanuddin dan Andriyo Budi Hartono, utusan MTT PDM Kota Surabaya. Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version