PWMU.CO – Titik Suryani berperan di balik pengelolaan Aisyiyah Training Center (ATC) Nyai Walidah di Desa Kertosari, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, yang dilaunching Ahad (23/7/2023).
Titik Suryani, atau yang biasa dipanggil Bu Titik, sejak 2019 telah mendedikasikan dirinya sebagai pengelola ATC. Dia rela pulang pergi dari Malang, tempat tinggalnya, ke Purwosari Pasuruan, demi ACT.
Dan yang membuat dia bersemangat adalah dukungan penuh dari keluarganya. Selain itu team work yang solid yang mendapat bekal SK dari Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur, menjadi kuncinya. Dalam SK tugas tahun 2021-2024 tersebut Titik Suryani (ketua) dibantu Ifani (sekretaris), dan Dewi Anggraini (bendahara).
“Periode kami hampir berakhir, masih segar di ingatan kala pertama kali datang ke ATC masih belum ada apa-apanya. Hanya gedung saja kemudian sedikit-sedikit kami mengajukan ke PWA Jatim untuk mengisi semua yang ada agar terlihat seperti layaknya kantor,” ujarnya.
Dan untuk menghidup-hidupkan kegotongroyongan dan kerukunan antarwarga, ATC bekerja sama dengan masyarakat sekitar membuat kegiatan sosial keagamaan seperti bakti sosial bagi-bagi sembako dan lain-lain sebagai mana tagline-nya “Dari Aisyiyah untuk Bangsa”
Ibu tiga anak yang aktif di kegiatan Aisyiyah Ranting Kalimosodo Kota Malang ini menceritakan suka dukanya selama mengelola ATC. “Permasalahan itu selalu ada. Akan tetapi karena kita saling mengisi, sehingga tidak ada rasa capek karena kita bekerja dengan hati dan selalu berkomunikasi sehingga tak ada yang istimewa semuanya ikut berperan,” tambahnya.
Kesadaran untuk menebar rahmatan lil alamin menjadikan hubungan baik antara pengelola ATC dengan perangkat desa dan masyarakat setempat makin baik. “Memang di sini kan kita baru ya, jadi memang harus merangkul, baik kepada pegawai atau pekerja yang membantu di sini,” lanjutnya.
Dia menyadari bahwa segala sesuatu tak ada yang sempurna. Tapi penting menjaga keharmonisan bagi pengelola ACT yang sedang berproses. “Selalu saya tekankan kepada pengelola dan juga pekerja di sini bahwa kita keluarga jadi harus kompak,” ujarnya. (*)
Penulis Tri Eko Sulistiowati Editor Mohammad Nurfatoni