PWMU.CO – Prioritaskan kepentingan anak, SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik Jawa Timur mengadakan Perayaan Keyakinan Kelas di halaman sekolah, Jumat (28/7/2023).
Penanggung Jawab Bimbingan Konseling SDMM Ria Eka Lestari SSi menjelaskan Perayaan keyakinan kelas ini menjadi salah satu rangkaian dalam penutupan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SDMM.
Selain itu, lanjutnya, dalam penutupan MPLS SDMM juga adakan Deklarasi Sekolah Ramah Anak (SRA), pelantikan ketua kelas, dan puppet show.
Dia memaparkan, SDMM telah resmi menyandang predikat sebagai Sekolah Ramah Anak (SRA) sejak tahun 2021 melalui Surat Keputusan (SK) Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik No 421/9629/437.53/2021 tentang Penetapan Inisiasi Satuan Pendidikan Ramah Anak Tahun 2021.
“SDMM ditetapkan sebagai sekolah ramah anak bersama 71 sekolah lainnya,” katanya.
SK tersebut ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik S Hariyanto SPd MM Desember 2021. “Itu ada 39 SMP dan 33 SD, baik negeri dan swasta yang ditetapkan sebagai SRA atau nama resminya Inisiasi Satuan Pendidikan Ramah Anak,” jelasnya.
Perayaan Keyakinan Kelas
Ria Eka Lestari menyampaikan, sebelum perayaan keyakinan kelas diadakan, seluruh siswa berkumpul di aula lantai IV secara bergantian sesuai jadwal yang telah diatur Koordinator Kurikulum Athiq Amiliyah SPd.
“Kelas II, III, dan V pada Selasa (18/7/2023) mulai pukul 07.10-10.00. Sementara kelas I, IV, dan VI pada Kamis (20/7/2023) juga mulai pukul 07.10-11.00,” katanya.
Penyusunan keyakinan kelas di aula itu diikuti siswa dan guru di jenjang masing-masing serta beberapa wali siswa perwakilannya. Salah satu yang turut hadir yaitu Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Bangkalan Dr Mustakim SS MSi.
Orangtua siswa Kelas IV Australia Fildzah Qaleysa Mustakim ini mengatakan, dengan adanya penyusunan keyakinan kelas ini anak-anak bisa memahami kewajiban dan hak yang ada di sekolah.
“Perencanaan yang sudah disusun ini harus dilaksanakan bersama-sama dengan penuh kesadaran siswa dan ustadz-ustadzah yang ada di sekolah,” katanya.
Sekolah Ramah Anak
Ria Eka Lestari kepada PWMU.CO mengatakan tujuan dirayakannya Keyakinan Kelas adalah untuk menguatkan fondasi dan arah sebuah kelas yang akan menjadi landasan dalam memecahkan konflik atau permasalahan di dalam sebuah kelas.
“Jadi siswa, orangtua, dan ustadz-ustadzah memahami proses pembentukan dari komitmen-komitmen beralih ke keyakinan kelas. Siswa, orangtua, dan ustadz-ustadzah dapat berpikir kritis, kreatif, reflektif, dan terbuka dalam menggali nilai keyakinan-keyakinan pada lingkungan mereka masing-masing,” tuturnya.
Alumnus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini menambahkan hubungannya dengan SRA adalah dalam SRA tidak dikenal hukuman, yang ada adalah disiplin positif.
“Inilah dasar mengapa SDMM memakai keyakinan kelas, bukan peraturan kelas. Tidak lain karena keyakinan kelas itu berisi nilai kebaikan yang diturunkan dari komitmen (bukan tata tertib/aturan). Komitmen itu disusun bersama, sedangkan aturan atau tata tertib itu disusun sepihak,” jelasnya.
Keyakinan kelas itu penting untuk terbentuknya sebuah budaya positif. Untuk mewujudkan sebuah keyakinan kelas yang efektif, maka dibuatlah perayaannya agar diawali dengan suasana gembira, lalu dipajang di kelas agar selalu ingat saat lalai, dan dibuktikan dengan sikap keseharian dalam pembelajaran di kelas.
“Dengan ditetapkannya SDMM sebagai SRA adalah terciptanya layanan pendidikan untuk semua (tanpa diskriminasi) yang mampu memberikan pemenuhan hak dan perlindungan khusus bagi anak termasuk mekanisme pengaduan untuk penanganan kasus di dalamnya,” ungkapnya. (*)
Penulis Muhammad Ilham Yahya. Editor Ichwan Arif.