PWMU.CO – Catatan untuk kader muda Muhammadiyah yang berani nyaleg disampaikan Dr Moh. Sulthon Amien MM, Wakil Ketua PWM Jatim Bidang Kaderisasi dan Pengembangan Cabang-Ranting. Dia mengaku bangga sekaligus khawatir atas fenomena banyaknya kader muda Muhammadiyah yang berani maju sebagai calon legislatif (caleg) pada Pemilu 2024.
Kekhawatiran itu ia sampaikan saat menanggapi presentasi program kerja prioritas Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PWM Jatim, yang disampaikan dalam acara Finalisasi RTL Kegiatan Capasity Building PWM Jatim di Aula Mas Mansur, Sabtu (22/7/2023) yang lalu.
“Dalam pikiran saya, terus terang (khawatir) mereka baru menjadi pengurus Pemuda Muhammadiyah sudah (berani) mencalegkan. Satu, tidak punya pengalaman. Dua, tidak punya kemampuan. Tiga, tidak punya keilmuan. Terus dia mewakili apa?” kata mubaligh sekaligus pengusaha ini.
Mereka ‘kan, lanjut Sulton, sama dengan disebut kader Muhammadiyah terus ngomong opo? Ngomong kebijakan ngak ngerti. Ngomong payment juga ngak ngerti. Ngomong keumatan yo ngak ngerti.
“Begitu jadi jadi wakil umat. Kan nanti yang disalahkan bidang pengkaderan, karena tidak menampilkan kader-kader yang bagus (terbaik),” kata Ustadz Sulton mengutarakan unek-uneknya.
Menurut Ustadz Sulton, ini semua adalah persoalan kita seluruh warga Muhammadiyah. Kita semua perlu bersinergi menyelesaikan masalah-masalah seperti ini.
“Saya dulu mimpinya, MPKSDI jadi Lemhanas-nya pemerintahan kita. Tidak seksdar pelatihan-pelatihan. Kita belum punya pakar-pakar Muhammadiyah kita di Jawa Timur ini,” harap Direktur Utama Parahita Diagnostic Center ini.
“Tokoh pendidikan kita berapa? Ulama kita yang hafal kitab kuning berapa? Ahli keuangan kita di Jawa Timur berapa? Ya macem-macem kita ‘kan belum punya,” tambahnya.
“Oleh sebab itu kita harus bersinergi. Kalau Pak Mudzakkir (Ketua MPKSDI) sudah mulai intens. Mari kita mulai data adik-adik kita. Kader-kader kita, yang pengin sekolah, yang pengin apa? Nanti bagaimana pelaksanaannya mari kita pikir bareng, yang penting ada datanya, ada pengingatnya dulu,” tegas Ustadz Sulton.
Sulthon Amien mewanti-wanti, jangan sampai kita gembar-gembor punya jaringan, tapi terus ngak ada peminat dan kader.(*)
Penulis Muhammad Syaifudin Zuhri Editor Mohammad Nurfatoni