PWMU.CO – Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Madiun (Ummad) mengadakan workshop dan evaluasi kurikulum untuk menjawab perubahan zaman.
Evaluasi kurikulum bertempat di Kampus 1 Ummad Jl. Mayjen Panjaitan 18 Banjarejo Kecamatan Taman Kota Madiun, Rabu (2/6/2023).
Kepala Prodi Ilmu Komunikasi Ummad Latutik Mukhlisin MIKom menerangkan, workshop kurikulum ini untuk menyesuaikan profil lulusan dengan perkembangan terkini. Terutama ekosistem komunikasi yang terus berubah.
”Kurikulum kita sudah selama 10 tahun, sehingga pada tahun 2023 perlu update dan rekonstruksi kurikulum baru menyesuaikan dengan ekosistem pada industri ilmu komunikasi,” katanya.
”Dalam penyusunan kurikulum terbaru di Program Studi Ilmu Komunikasi Ummad selalu merujuk pada berbagai peraturan seperti Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Indeks Kinerja Utama,” katanya.
Dia menerangkan, pada kurikulum lama Ilmu Komunikasi Ummad belum memiliki penjurusan atau konsentrasi sehingga semua mahasiswa diberikan secara keseluruhan ilmu dasar dan pengantar.
Rekonstruksi kurikulum baru ini Ilmu Komunikasi membuat dua penjurusan yaitu konsentrasi Public Relation (PR) dan Digital Jurnalisme and Broadcasting.
Beberapa mata kuliah yang dihapuskan seperti Pengantar Sosiologi, Pengantar Antropologi, Pengantar Psikologi, Pengantar Ilmu Sosial Budaya, Pengantar Ilmu Politik, dan beberapa mata kuliah yang tak relevan lagi.
Dua Jurusan
Pembaruan mata kuliah juga dilakukan. Seperti mata kuliah Berfikir Kreatif menggantikan Dasar-dasar Logika. Manajemen Strategik menggantikan mata kuliah Asas-asas Manajemen.
Menambah beberapa mata kuliah baru seperti Dasar-dasar Aplikasi Digital Karya Ilmiah, Digital Marketing, Kewirausahaan, Manajemen Isu dan Krisis, Announcing Skill, Corporate Social Responsibility (CSR), Government And Public Affair, Profesional Image.
Lebih mencolok pada rekonstruksi mata kuliah semester 6 yakni mengarahkan seluruh mahasiswa pada mata kuliah praktikum.
Pada konsentrasi penjurusan Public Relations di antaranya Produksi Media PR (Praktikum), Manajemen Even (Praktikum), Penulisan Naskah PR, Master of Ceremony (MC), Lobby dan Negosiasi, Media Relations.
Sedangkan pada konsentrasi Digital Jurnalisme and Broadcasting di antaranya Produksi Program Audio Digital (Praktik), Produksi Program Vidio Digital (Praktik), Produksi Jurnalisme Digital (Praktik), Produksi Film Dokumenter (Praktik), Produksi Reportase Digital (Praktik), Manajemen Event Digital.
Jumlah SKS pada Program studi Ilmu Komunikasi dahulu mencapai 155 SKS. Setelah rekonstruksi menjadi 146 SKS. ”Dengan jumlah SKS ini diharapkan dapat ditempuh mahasiswa dengan cepat dan lulus tepat waktu,” kata Latutik.
Era Digital
Workshop diikuti oleh dosen-dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Madiun.
Bertindak sebagai fasilitator dalam workshop ini adalah Dr Fajar Junaedi SSos MSi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Fajar Junaedi memberikan banyak arahan terkait perkembangan kurikulum saat ini sehingga dalam pengaplikasian kepada mahasiswa dapat diterima sesuai dengan kebutuhan para mahasiswa saat ini.
Sebagai contoh di era digital sekarang ilmu komunikasi dituntut menyesuaikan diri dengan perkembangan pada dunia media digital.
”Seperti sebuah keharusan sebagai lulusan ilmu komunikasi mengerti dan memahami tentang digital broadcasting, atau bentuk media lain yang sudah terkonversi dalam media digital,” katanya.
Evaluasi dan rekonstruksi kurikulum ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan para mahasiswa baru sehingga berkorelasi dengan bertambahnya calon mahasiswa baru pada Prodi Ilmu Komunikasi Ummad.
Prodi Ilmu Komunikasi Ummad berdiri tahun 2004. Sebelumnya bernama STISIP Muhammadiyah Madiun.
Tahun 2020 STISIP Muhammadiyah Madiun dan Akbid Muhammadiyah Madiun bergabung menjadi Universitas Muhammadiyah Madiun (Ummad). Saat ini dipimpin Rektor Prof Dr Sofyan Anif MSi.
Penulis Awit Istighfarin Editor Sugeng Purwanto