PWMU.CO – PDA Sidoarjo sosialisasi manajemen kasus tindak pidana kekerasan Perempuan dan anak di Umsida, Sabtu (29/7/23).
Bertempat di Ruang Pertemua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), kegiatan tersebut diawali dengan lantunan ayat suci al-Quran, Lagu Indonesia Raya, dan Mars Aisyiyah.
Di depan wakil 18 ranting se-PCA Sidoarjo, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Sidoarjo Zubaidah Syafi’i berpesan, agar para peserta dapat menyerap ilmu yang diberikan. “Serap ilmunya agar kita bisa membantu, Aisyiyah Berkemajuan menjawab Tantangan Zaman,” ucapnya.
Usai Musycab, kata dia, kita harus benar benar berperan aktif dan bersinergi dalam menangani dan menyelesaikan kekerasan di masyarakat. “Anggota dan pimpinan Majelis Hukum dan HAM yang baru dan lama saling membantu,” harapnya.
Narasumber pertama Ritz Noor WA AdSos dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Sidoarjo menjelaskan apa itu KDRT dan penyebabnya.
Dia mengatakan, kasus kekerasan pasti berdampak pada anak secara psikis dan fisik. “Kuncinya adalah komunikasi, agar tidak terjadi KDRT. Perilaku dan komunikasi diperbaiki. Mengapa hal ini bisa terjadi?” tanyanya.
Sidoarjo, sambungnya, sebagai penyangga dari Surabaya merupakan kota yang banyak perusahaan bertebaran di dalamnya, sehingga urbanisasi tak terelakkan. “Faktor ekonomi dan dampak pandemi hingga peningkatan perceraian yang tinggi,” ungkapnya.
Perempuan diharapkan punya keahlian hingga dia lebih mandiri secara finansial. “Kodrat wanita lemah, jika terjadi pelecehan, pencabulan, lebih banyak diam. Kasus tersebut tinggi, hal ini karena masyarakat sudah mulai cerdas,” terangnya. Perempuan diharapkan dapat berkolaborasi secara holistik dan sesuai dengan peran dan fungsinya.
Terkait layanan DP3AKB, untuk pengaduan, penampungan sementara, mediasi, hingga pendampingan korban dan layanan medis, semuanya gratis.
Siap Bersinergi
Sementara narasumber kedua Prastiwi Trijanti SKM MKes, dalam kegiatan tersebut menyampaikan pembagian peran dan tugas untuk menurunkan angka kekerasan perempuan dan anak.
Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA ) DP3AKB Kabupaten Sidoarjo itu mengatakan, sebagai mitra kerja atau pendamping korban, UPTD PPA DP3AKB merupakan lembaga yang berisi orang yang dipercaya dan memiliki kompetensi. “Yakni untuk mendampingi korban dalam mengakses hak dan penanganan, perlindungan, dan pemulihan,” jelasnya.
Prastiwi mengatakan, UPTD PPA DP3AKB Sidoarjo siap membantu dan bersinergi dengan Pimpinan Daerah Aisyiyah Sidoarjo. “Tugas kita adalah berbagi peran dan tugas untuk menurunkan angka kekerasan perempuan dan anak di Sidoarjo,” harapnya. (*)
Penulis Dian R Agustina. Editor Darul Setiawan.
Discussion about this post