PWMU.CO – Guna menyiapkan kader Muhammadiyah yang mumpuni dan berdaya saing di bidang politik dan di kebijakan publik, Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pimpinan Daerah Muhammadiyah (LHKP PDM) Kota Malang secara resmi melaunching Sekolah Kebangsaan di Rumah Baca Cerdas (RBC) Ruko Permata Jingga, Kota Malang, Ahad (28/5).
Ketua LHKP PDM Kota Malang Nazaruddin Malik mengatakan program Sekolah Kebangsaaan ini telah dirancang cukup lama agar dalam pelaksanaannya bisa memperoleh hasil yang maksimal, khususnya dalam rangka menyiapkan kader-kader Muhammadiyah berdakwah di panggung politik. Sekolah kebangsaan ini sendiri dijadwalkan diadakan dalam 8 kali pertemuan.
”Saat ini adalah momentum yang tepat untuk mengadakan Sekolah Kebangsaan. Mengingat, kondisi bangsa yang sedang labil seperti saat ini. Maka dari itu, kami bermaksud menyiapkan kader-kader Muhammadiyah untuk berani tampil dengan terjun langsung di area publik dan pemerintahan,” ujar pria yang menjabat sebagai Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Senada itu, Ketua PDM Kota Malang Abdul Haris menegaskan bahwa kader-kader Muhammadiyah harus berani dan sudah siap saat terjun berpolitik. Sehingga kader Muhammadiyah yang nantinya terpilih menjadi pejabat publik bisa amanah dan istiqomah memperjuangkan aspirasi masyarakat.
”Taka kalah penting adalah mereka yang terpilih menjadi pejabat publik harus mencirikan kader Muhammadiyah. Yaitu, yang memiliki akhlakul karimah atau ber-moral yang baik,” pesannya kepada 25 peserta yang berasal dari PCM, PRM, PCA, Pemuda Muhammadiyah dan Kokam.
(Baca juga: Drama Piagam Jakarta 22 Juni: Berawal Panitia 8, Berakhir di Tangan Panitia 9)
Sekolah Kebangsaan angkatan pertama ini dihadiri langsung oleh Ramliyanto, anggota LHKP PWM Jatim. Ramli mengucapkan apresiasinya, sekaligus berharap Sekolah Kebangsaan PDM Kota Malang ini menghasilkan kader-kader yang mumpuni dan berdaya saing di bidang politik dan di bidang kebijakan publik dengan tradisi Muhammadiyah.
”Semoga Sekolah Kebangsaan ini bisa menjadi scalling up untuk daerah-daerah lain. Sehingga virus kebangsaan dalam pandangan Muhammadiyah bisa menular,” paparnya.(izzudin/aan)