PWMU.CO – Tiga impian dakwah ingin diwujudkan Abah Sol, panggilan Dr Muhammad Sholihin MPSDM, supaya Muhammadiyah bertahan sepanjang zaman.
Impian itu dia sampaikan di sela acara Capacity Building: Revitalisasi Ideopolitor yang diikuti utusan PDM se Jawa Timur di Trawas Mojokerto, Sabtu (5/8/2023) malam.
Dalam paparannya Wakil Ketua PWM Jatim Bidang Tabligh, Dakwah Komunitas, dan Pembinaan Masjid ini menyampaikan tiga impian dakwah itu supaya diwujudkan oleh majelis-lembaga yang ia koordinasi.
Impian itu pertama, satu pimpinan mampu lahirkan satu kader. Kedua, Muhammadiyah Jatim setiap tahun mampu melahirkan seribu kader mubalig muda.
Ketiga, setiap daerah punya satu masjid unggulan yang berlokasi strategis dan ikonik di jalan besar atau jalan raya.
”Impian saya satu pimpinan harus bisa lahirkan satu kader. Bila tidak, artinya dia gagal sebagai pemimpin,” katanya.
”Sebab, banyak tokoh-tokoh Muhammadiyah anaknya tidak disuruh aktif di Muhammadiyah. Malah difasilitasi aktif di organisasi lain,” sambung Abah Sol.
Selanjutnya terkait impian tiap tahun Muhammadiyah Jawa Timur mampu melahirkan seribu kader, dia menjelaskan, teknisnya dari 38 kabupaten-kota masing-masing mampu mencetak 50 anak muda mampu menjadi kader mubalig. ”Insyaallah bisa,” tandasnya.
”Sekarang jika 50 kali 38 hasilnya seribu lebih, bahkan mendekati dua ribu. Dari mana 50 dari masing-masing kabupaten-kota, dari sekolah-sekolah, gandeng AMM,” tuturnya.
Menurut dia, PDM melaksanakan pelatihan mubalig setahun sekali untuk anak-anak yang baru tadi. Ini harus difasilitasi dan diramut.
Dia juga yakin Muhammadiyah bisa per PDM punya satu masjid besar. ”Dirikan masjid, fasilitas bagus, layani dengan bagus, insyaallah orang-orang tertarik pada Muhammadiyah,” ujar Abah Sol.
Lantas dia menjelaskan pengertian Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dan dakwah amar makruf nahi munkar, berakidah Islam dan bersumber dari al-Quran dan as-Sunnah.
”Sebagai gerakan dakwah Islam, Muhammadiyah memiliki tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” tegasnya.
Dakwah Muhammadiyah dilakukan dengan semangat amar makruf nahi munkar dan diwujudkan atas sikap hikmah (kebijaksanaan), mauizah hasanah (peringatan yang baik), semangat musyawarah atas dasar takwa.
”Saya mau menggarisbawahi hikmah itu adalah bijaksana. Orang sadar dan paham apa yang harusnya ia kerjakan dan paham yang tidak seharusnya ia kerjakan. Itulah orang-orang yang berhikmah dan bijaksana,” terang guru SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya ini.
Bijaksana, menurut dia, artinya bisa melihat ke depan, bukan ke sini saja. ”Kalau kita jadi pimpinan masih mikirkan awake dewe berarti belum bijaksana, masih bijak sini,” selorohnya.
Dijelaskan, sebagai aktivis Muhammadiyah harus pikirkan umat. Urusan kita akan dipikirkan Allah. Seratus persen curahkan untuk Muhammadiyah.
”Urusan anak-istri rumah tangga kita pastikan akan diurusi oleh Allah swt. Dalilnya sudah jelas dan kita hafal, tapi melakukannya sulit,” ujarnya.(*)
Penulis Muhammad Syaifudin Zuhri Editor Sugeng Purwanto