PWMU.CO – Orang Karangwungu Lor ditakdirkan jadi doktor mengemuka saat Dr Muhammad Sholihin MPSDM memberi kuliah Subuh di hadapan 200 peserta Capacity Building Revitalisasi Ideopolitor PDM se-Jawa Timur, Ahad (6/8/2023).
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur itu mengawali kultumnya dengan mengungkapkan ada dua hal yang sering dilakukan manusia. Kedua hal tersebut adalah penyakit lupa dan malas.
Untuk menghindari itu, Sholihin menyampaikan lima resep bagi seorang pemimpin Persyarikatan Muhammadiyah:
Pertama, memperjelas identitas diri sebagai pimpinan Persyarikatan. “Jangan sampai malu disebut pimpinan Muhammadiyah,” ungkap alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya
Kedua, memperbesar kapasitas sebagai pimpinan Persyarikatan. Untuk memperkuat kapasitas ini perlu meningkatkan kualitas keulamaan, kualitas dzuama, kualitas aqniya, kualitas auliya, dan kualitas sebagai anbiya.
Ketiga, meningkatkan kualitas. Sebagai seorang pemimpin Persyarikatan harus selalu meningkatkan kualitas diri dan kualitas kepemimpinan.
Keempat, memperluas aktivitas dakwah. Yakni jangkauan dakwah kita di masyarakat harus diperluas. “Pimpinan Persyarikatan harus memperbesar jangkauan dakwah di luar persyarikatan,” harap Sholihin.
Kelima, meningkatkan eksistensi sebagai pimpinan Persyarikatan. Hal ini harus dilakukan oleh pimpinan untuk menunjukkan jati dirinya.
Selanjutnya, lulusan doktoral Universitas Airlangga Surabaya ini mengatakan tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh pimpinan Persyarikatan. “Pimpinan harus solutif terhadap permasalahan yang dihadapinya,” katanya.
Mantan aktivis IMM ini menambahkan seorang pemimpin harus mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan. “Khususnya para dhuafa di sekitar kita,” ujarnya.
Baca sambungan di halaman 2: Ditakdirkan Jadi Doktor