Diterima Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Inovasi
Di Oman saya dan delegasi diterima Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Inovasi, Dr Rahma binti Ibrahim Al Mahrooqi. Dalam hal ini Oman memiliki Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Inovasi yang kompetensinya linear. Menteri yang menjabat sejak 16 Agustus 2020 itu memang berlatar belakang pendidikan.
Dr Rahma memperoleh pendidikan doktornya dari University of Pittsburgh, Amerika Serikat pada tahun 2003. Sebelum menjalankan amanatnya Dr Rahma merupakan seorang akademisi dan menjabat sebagai Ketua Dewan Sultan Qaboos University (SQU), serta Direktur SQU Humanities Research Center. Di samping juga menjabat sebagai Ketua Dewan Oman Academic Accreditation Authority (OAAA).
Tentu pelitnya Indonesia mengeluarkan anggaran riset yang kemudian menjadikan indeks inovasi kita rendah itu tidak saya tunjukkan kepada Dr Rahma. Tetapi sederet pertanyaan yang disampaikan kepada saya waktu bertemu bersama delegasi menjadikan sayacharus menerawang posisi pendidikan tinggi kita. Hasil penerawangan itu kemudian saya infokan kepada Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Inovasi Oman. Tentu saya saring sehingga menjadi informasi yang bisa menarik minat bagi munculnya kerja sama kedua negara.
Menteri yang juga reviewer sejumlah jurnal internasional bereputasi itu menyatakan minatnya untuk datang ke Indonesia ketika saya kemukakan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia telah menghasilkan berbagai riset. Saya sampaikan sejumlah perguruan tinggi yang sedang dan telah melakukan riset di bidang kesehatan, farmasi, energi baru dan terbarukan, serta sejumlah riset eksperimen yang dilakukan UI, ITB, UGM, Unair dan sejumlah perguruan tinggi lainnya.
Menteri yang masih menjadi Editor Produksi untuk The Asian EFL Journal ini juga ingin datang ke Indonesia untuk melihat inovasi perguruan tinggi kita dalam menangani sampah. Model penanganan sampah yang tidak hanya memastikan terciptanya lingkungan bersih tetapi pengelolaan sampah yang juga mampu memberi nilai tambah ekonomi.
Menteri Rahma menyampaikan tahun ini mau menambah jumlah beasiswa kepada mahasiswa Indonesia yang ingin kuliah di Oman. Sudah ada tujuh mahasiswa Indonesia kuliah di sana dengan fasilitas beasiswa Omani Cultural dan Scientific Cooperation Program.
Baca sambungan di halaman 2: Kerja Sama Ekonomi
Discussion about this post