PWMU.CO – Nama Muhammadiyah sudah menjadi brand, jadi orang tidak akan bertanya lagi siapa dan apa Muhammadiyah itu. Demikian disampaikan Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur drh Zainul Muslimin.
Dia menjadi narasumber Capacity Building Revitalisasi Ideologi, Politik, dan Organisasi (Ideopolitor), di Hotel Grand Whiz Trawas, Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (5/8/2023). Acara diikuti oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jawa Timur.
Zainul Muslimin menyampaikan pemaparannya dengan topik Kebijakan Keuangan. Ia didampingi Ketua LPPK PWM Jawa Timur Fityan Izza N. A MSA
Ketua Lazismu PWM Jawa Timur 2015-2022 ini mengungkapkan orang tidak akan bertanya lagi tentang Muhammadiyah dalam hal keuangan. Lembaga keuangan berbondong-bondong menawarkan bantuan pinjaman uang bila Muhammadiyah membutuhkan.
“Tetapi Muhammadiyah tetap selektif dengan penawaran tersebut,” ungkapnya.
Lulusan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menjelaskan inovasi sumber pendapatan Persyarikan diperoleh melalui iuran anggota. Di samping itu juga melalui gerakan jihad ekonomi dan optimalisasi portofolio Persyarikatan.
“Sumber keuangan terbesar yang diperoleh Persyarikatan ini dari RSM (rumah sakti Muhammadiyah) kemudian dari zakat, infak, dan sedekah,” jelas pengusaha sukses ini.
Sementara itu, Fidyan Izza mengungkapkan saat ini isu terkini secara instan adalah utang, dana siluman, kerja sama, dan pembangunan.
Dia lalu menyimulasikan perolehan pemasukan persyarikatan yang berasal dari dana berupa iuran anggota.
“Kalau dana iuran anggota dikelola dengan profesional, insyaallah aliran dana dari pusat sampai ranting akan lancar. Sumber pemasukan tampak jelas,” ujarnya. (*)
Penulis Fathurrahim Syuhadi Editor Mohammad Nurfatoni