PWMU.CO – Siswa SMA Muhiba (Muhammadiyah 1 Babat) juara II Lomba Menulis Surat untuk Pak Yes yang digelar Dinas Pendidikan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Lamongan, Sabtu (5/8/2023).
Nur Amalia Fitri sukses bersaing dengan 2.489 peserta. Siswi yang tergabung di Ekstrakulikuler Jurnalistik SMA Muhiba ini memilih tema ‘Pendidikan Beasiswa Sarjana’. Dalam surat untuk Bupati Lamongan Yuhronur Efendi alias Pak Yes itu, dia menuliskan tiga harapannya.
Pertama, menyelenggarakan pendidikan gratis bagi semua tingkatan dan bagi kaum dhuafa. Kedua, pemberian beasiswa kuliah sampai lulus sarjana. Ketiga, menyediakan lapangan kerja untuk putra-putri kabupaten Lamongan.
Fitri mengetahui lomba ini dari Mustofa Efendi, Pembina Ekstrakurikuler Jurnalistik SMA Muhiba. Mustofa memberikan surat edaran lomba menulis itu, Senin (28/7/2023). “Saya tertarik untuk ikut dengan perasaan iseng-iseng dan kepo ingin mencoba. Saya memberanikan diri bilang kepada beliau ingin ikut perlombaan tersebut,” ungkapnya.
Ia menulis di sela kekosongan harinya. Setelah itu, Fitri mengirimkan surat ke panitia melalui WhatsApp (2/8/2023). “Dengan berdoa, semoga surat saya diterima oleh Pak Yes,” ujarnya.
Dia mengaku tak menduga bisa menjadi salah satu pemenangnya. Pengumuman lomba ini diinformasikan melalui grup WhatsApp kepala sekolah se-Kabupaten Lamongan pada pukul 19.00 WIB. Kepala SMA Muhiba Agus Al Chusairi langsung menghubunginya lewat telepon.
Masih terang di ingatan Fitri bagaimana sang kepala sekolah menginformasikannya, “Assalamualaikum Ananda Fitri. Sampean terpilih menjadi juara II Menulis Surat untuk Pak Yes. Besok pukul 06.00 WIB segera persiapan. Kita berangkat ke Alun-Alun Lamongan untuk mengambil hadiahnya!”
Fitri bersyukur bisa menjadi sang juara. “Alhamdulillah, kemampuan menulis telah membawa saya berkunjung dan bertemu dengan Bupati Lamongan Bapak Yuhronur Efendi di Alun-Alun,” ujarnya.
Tak hanya itu, berkat juara menulis, Fitri juga mendapatkan trofi, piagam penghargaan, dan hadiah uang tunai. “Bagi saya pribadi, ini merupakan pengalaman yang sangat berharga. Saya telah berhasil mengalahkan rasa takut dan kecil hati saya untuk berkarya dan berkompetisi dengan sesama penulis lainnya yang penuh tantangan,” sambungnya.
Baca sambungan di halaman 2: Hobi Menulis