Rangsang Ide Inovatif Lainnya
Sementara itu, Terry Angria Putri Perdana, Guru Biologi sekaligus pembimbing LKTI Smala, mengungkapkan, prestasi ini menjadi kebanggaan luar biasa bagi keluarga besar Smala. “Tiga siswa kami berhasil membuktikan bahwa sampah rambut yang umumnya tidak dilirik sama sekali bisa disulap menjadi pupuk cair ramah lingkungan yang efektif bagi pertumbuhan tanaman,” ujarnya.
Menurut Terry, ke depan pupuk rambut cair ini akan dikembangkan agar lebih baik lagi sehingga dapat menjadi produk unggul yang menjadi identitas Smala.
Terry bercerita, saat tahu siswanya punya ide ini, dia benar-benar kaget. Ternyata mereka begitu kritis menanggapi sampah rambut di desanya sendiri. Menurtunya, ini pemikiran luar biasa, ditambah lagi pengolahan rambut menjadi pupuk merupakan hal yang masih jarang dilakukan di Indonesia.
“Bahkan kebanyakan jurnal yang membahas pupuk cair berbahan dasar rambut ini adalah jurnal luar negeri. Artinya ini adalah penemuan baru di Indonesia. Sekolah pun mendukung penuh ide-ide brilian anak-anak, sehingga saya sendiri begitu bersemangat membimbing mereka dari awal proses pembuatan pupuk hingga penelitian untuk menguji pengaruhnya bagi tanaman,” tuturnya.
Dia mengungkakan, meskipun belum berhasil menjadi juara I, tim Smala adalah tim hebat hasil didikan dan dukungan penuh seluruh warga sekolah. “Dari adanya kegiatan ini, Smala yakin akan tumbuh ide-ide inovatif lainnya di masa depan,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni