PWMU.CO – Abad Sol berbagi kiat sukses berislam lewat Muhammadiyah kepada 250 anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dari 38 kabupaten dan kota se-Jawa Timur, Ahad (13/8/2023) pukul 09.00-09.20 WIB.
Abah Sol adalah nama beken di TikTok Wakil Ketua PWM Jatim Bidang Tabligh, Dakwah Komunitas, dan Pembinaan Masjid, Dr Muhammad Sholihin MPSDM. Dia menjadi salah satu narasumber Capacity Building Revitalisasi Ideologi, Politik, dan Organisasi (Ideopolitor) Gelombang II yang digelar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur di Hotel Grand Whiz Trawas Mojokerto.
Pada gelombang I, Abah Sol membahas tiga program impian majelis dan lembaga di bawah kepimpinannya. Di gelombang II ini dia membagikan lima trik cara sukses berorganisasi Muhammadiyah.
“Pekan kemarin di tempat ini saya jelaskan tiga impian Majelis Tablig PWM Jatim. Pertama, pimpinan wajib lahirkan satu kader. Kedua, mencetak 1.000 mubalig per tahun. Ketiga, program satu masjid besar dan strategis di tiap PDM. Di gelombang kedua ini saya berbagi strategi lanjutannya,” kata Abah Sol dengan gaya candanya.
Dia membuka pembicaraan dengan menyinggung fenomena pimpinan Muhammadiyah yang tidak mau mendorong keluarganya untuk aktif di Muhammadiyah. Bahkan ada pimpinan Muhammadiyah yang kurang percaya diri tidak jika menunjukkan Muhammadiyahnya.
“Orang Muhammadiyah itu tidak banyak, tapi yang besar itu eksistensinya. Jumlah sedikit tapi eksistensinya besar, itulah Muhammadiyah,” tegas Abah Sol.
Dia mencontohkan, “Saya pernah datang ke Kantor Depag, kini Kemenag. Begitu ada adzan semua langsung bergegas ke masjid. Saat saya tanya, mereka menjawab takut dimarahi si A—salah satu tokoh PWM Jatim yang jadi pimpinan di kantor itu. Meski saat itu beliaunya sudah pensiun, tapi pengaruh dan nasihatnya masih ada dan menancap di situ.”
Program impian kedua, lanjunya, setiap tahun Muhammadiyah Jatim bisa mengader 1000 mubaligh baru. Caranya tiap PDM harus bisa melatih 50 mubaligh baru.
“Maaf, mohon difasilitasi kader baru diberi tempat dan kesempatan naik mimbar, meski grotal-gratul gak papa. Sebab, banyak orang-orang tidak mendukung kaderisasi, maunya praktis. Jangan bangga mendatangkan mubaligh top dari luar, mending (lebih baik) mubaligh sendiri diopeni sak isoe gak popo (dirawat sebisanya, tak apa),” tuturnya.
“Ojo kemenyek (jangan sombong) datangkan dari mana-mana, tapi keluarga sendiri gak dipake (tidak dipakai). Kasih kesempatan anak-anak kita. Udah kekurangan kader, kok malah potensi kadernya dimatikan,” tambahnya.
Program ketiga, tiap PDM punya satu masjid unggulan di tepi jalan raya yang strategis, sebagai sarana promosi Muhammadiyah di kota atau kabupaten tersebut.
Baca sambungan di halaman 2: Lima Kiat Sukses Berislam