PWMU.CO – Membuat pupuk organik cair (POC) diajarkan empat mahasiswa Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kepada siswa SMA Muhammadiyah 3 Kota Batu.
Ini kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang tergabung dalam Kelompok 1 Gelombang 3 tahun 2023. Kegiatan berlangsung selama satu bulan, Juli-Agustus 2023.
Praktik membuat pupuk organik cair dilakukan di halaman SMA Muhammadiyah 3 di Jl. Cemara Kipas 122 Sidomulyo Kota Batu.
Ketua PMM UMM Farid Wahidin menjelaskan, kegiatan pembuatan pupuk organik cair (POC) Jakaba (Jamur Keberuntungan abadi) dilakukan pada pekan kedua pelaksanaan PMM.
Memilih membuat pupuk organik cair, kata dia, karena faktor pemanfaatan limbah pertanian di sekitar Desa Sidomulyo.
”Informasi yang membuat kami memilih membuat POC karena mayoritas wali murid dan masyarakat di lingkungan SMA Muhammadiyah 3 Batu petani bunga dan sayur,” katanya.
Alasan lain, sambung dia, untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia sehingga kelestarian tanah dapat tetap terjaga. ”Menciptakan pertanian berwawasan lingkungan,” ungkap Farid.
Pembuatan POC membutuhkan waktu sekitar tiga hari, karena ada beberapa bahan yang harus mengalami proses perendaman selama 2 hari.
Pada hari ketiga bahan tersebut baru dapat digunakan. Setelah pembuatan pada hari ketiga pupuk cair harus difermentasi terlebih dahulu selama kurang lebih 3-4 pekan sebelum digunakan.
Sebanyak 11 siswa SMAM 3 Kota Batu mengikuti arahan dari mahasiswa cara membuat pupuk.
”Tidak begitu sulit, bahannya mudah didapat, seperti micin dan gula, juga prosesnya pun sederhana. Setelah selesai hanya perlu melihat perkembangan proses fermentasi sepekan sekali,” kata Dwi Cahyanto, siswa kelas XI.
Cara Membuat Pupuk Cair
• Alat
Ember ukuran 30 liter (2), toples (1), baskom besar (1), panci (1), kain (2), karet ban (2), blender, gayung, botol, tungku, pengaduk.
• Bahan
Akar bambu ( 2 kg), kecambah (200 gr), air hujan/air murni (30-40 liter), dedak (2 kg), gula (200 gr), micin (1 bungkus), terasi (2 bks), kapur sirih (2-3 sendok makan), kayu bakar (secukupnya), sabun cuci tangan.
• Prosedur Pembuatan
1. Rendam akar bambu selama 2 hari dengan air hujan/air murni sebanyak 10 – 15 liter dalam ember yang sudah disediakan.
2. Rendam kecambah selama 2 hari dengan air di dalam toples yang sudah disediakan.
3. Tunggu selama 2 hari.
4. Rebus 4-6 liter air dengan menggunakan tungku dan kayu bakar, sebelum mendidih masukkan dedak, micin, terasi, gula, dan kapur sirih.
5. Aduk terus semua bahan yang direbus sampai mendidih.
6. Setelah mendidih, angkat panci kemudian dinginkan sampai benar-benar dingin.
7. Sambil menunggu dingin, blender kecambah beserta dengan air rendamannya.
8. Tuangkan rendaman akar bambu ke dalam baskom.
9. Bagi menjadi dua dan masukkan ke ember yang sudah disediakan.
10. Setelah rebusannya dingin, masukkan ke dalam masing-masing ember secara merata.
11. Masukkan kecambah yang telah diblender dalam kedua ember secara merata.
12. Aduk semua bahan dalam ember sampai tercampur rata.
13. Tutup dengan kain yang sudah disiapkan.
14. Ikat menggunakan karet ban secara sempurna.
15. Simpan pada tempat yang sejuk dan aman.
16. Tunggu sampai 3 – 4 minggu.
17. Pupuk siap digunakan dengan takaran 10 – 15 ml/1 liter air untuk semprot dan 20 – 25 ml/1 liter air untuk kocor.
Penulis Khoen Eka Editor Sugeng Purwanto