PWMU.CO – Presiden Jokowi dalam Kajian Ramadhan 1438 PWM Jatim di UMM, Sabtu (3/6), mengatakan bahwa energi masyarakat Indonesia akhir-akhir ini banyak habis untuk hal-hal yang tidak penting. Khususnya pada enam bulan terakhir ini.
Menurut Jokowi, energi yang sia-sia itu telah menguras banyak tenaga dan biaya. “Demo sana-sini. Khususnya enam bulan terakhir. Ini banyak menguras tenaga. Biayanya pun besar. Sudah miliaran biaya pengamanan yang dikeluarkan,” tegasnya.
(Baca: Klarifikasi Jokowi tentang Keterkaitannya dengan PKI dan Jokowi Kenakan Almamater UMM dalam Kajian Ramadhan Muhammadiyah Jatim)
Bangsa ini, lanjut Jokowi, sudah saatnya merekatkan persaudaraan. Harus memahami kebhinnekaan yang dimiliki Indonesia. “Sudah bukan waktunya meributkan perbedaan suku, ras, dan agama. Kita ini memang bangsa yang beragam. Itu adalah anugerah bagi kita. Jangan dijadikan sumber perpecahan,” tuturnya.
Jokowi menegaskan, Indonesia akan jauh tertinggal, jika terus meributkan perbedaan itu. Karena ada banyak perkembangan dunia yang perlu diikuti. “Setiap menit, setiap detik, dunia berkembang dengan pesatnya. Saat ini ada internet. Belum lama kita gunakan internet, sekarang sudah ada mobil internet. Begitu cepatnya perkembangan dunia,” ujar Jokowi.
(Baca: Ribuan Peserta Kajian Ramadhan PWM Jatim Diperiksa Ketat Petugas)
Saat ini, kata Jokowi, ada Tesla yang sudah membahas mobil fantastis masa depan. Negara lain juga sudah berbicara tentang me-manage luar angkasa. Menurut Jokowi, ini yang harus disusul oleh Indonesia.
“Tahun 1972, Indonesia punya PT PAL. Tahun 1993, Korea Selatan juga punya perusahaan serupa. Korea sekarang sudah bisa buat kapal selam. Kita belum bisa buat kapal selam. Ini menunjukkan kita tak berkembang. Kita mandeg,” ujarnya.
“Begitu juga di bidang pendidikan. Dulu Malaysia berguru pada kita. Tapi sekarang kita yang berguru pada mereka,” ucapnya. (ilmi)