PWMU.CO – Islam bukan sekadar agama damai. Hal itu disampaikan Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pasuruan Jawa Timur Drs M Nur Yasin MPd pada Kajian Al Islam dan Kemuhammadiyahan di Masjid Ibrahim,Sabtu (19/8/2023).
Dia mengatakan, Islam dalam pandangan Muhammadiyah bukan sekadar agama damai, tapi Islam adalah agama damai dan mendamaikan.
“Itulah Islam yang dipahami oleh KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah. Islam yang mengedepankan pada damai dan mendamaikan,” ungkapnya di hadapan santri dan Guru Sekolah Pesantren Entrepreneur Al-Maun Muhammadiyah (SPEAM) Kota Pasuruan ini.
Lebih lanjut, Mantan kepala SMK Muhammadiyah I Kota Pasuruan Jawa Timur ini menyampaikan damai itu untuk diri sendiri dan mendamaikan untuk orang lain. Sebagaimana kata sejahtera untuk diri sendiri dan menyejahterakan untuk orang lain.
Oleh karena itu, lanjutnya, Islam adalah agama selamat dan menyelamatkan, senang dan menyenangkan, tenang dan menenangkan, sehingga orang Muhammadiyah itu dinamis bukan statis, peduli bukan egois, egaliter bukan otoriter.
“Ini yang menjadikan Muhammadiyah benar-benar bisa mendamaikan hati orang. Dama dan mendamaikan,” katanya menyakinkan.
Dakwah Islam
M Nur Yasin mengatakan, kalau Pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan tidak memiliki pemahaman seperti ini, maka Islam ala Muhammadiyah tidak sampai Pasuruan. Muhammadiyah di Kota Pasuruan tidak sepesat dan meningkat seperti yang kita lihat seperti ini.
Dia menyampaikan Muhammadiyah yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan lebih awet dan berkembang dari pada Taman Siswa yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara. Muhammadiyah yang dibawa KH Ahmad Dahlan lebih awet dan semakin berkembang.
Dia menuturkan, mengutip pendapat mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, KH AR Fakhrudin, karena Muhammadiyah didirikan untuk Dakwah Islam, sedangkan Taman Siswa didirikan untuk mengusir penjajah.
“Kalau tujuannya dakwah Islam, maka tidak akan pernah berhenti sampai kapan pun. Muhammadiyah lahir dan didirikan dengan konsep sebagai dakwah Islam. Muhammadiyah menjadi media dakwah Islam yang tidak akan berhenti kapan pun,” ujarnya. (*)
Penulis Dadang Prabowo. Editor Ichwan Arif.