PWMU.CO – Dosen Ummad M Mochtar Mas’od SSosI MPSDM menjadi pembicara dalam Webinar Nasional dengan tema Pembangunan Masyarakat Politik: Edukasi Politik Cerdas Masyarakat Kampus secara virtual, Ahad (20/8/2023).
Dalam webinar diadakan oleh STAI Nurul Falah Air Molek Indragiri Hulu ini, Dosen Universitas Muhammadiyah Madiun (Ummad) Jawa Timur M Mochtar Mas’od bersama dengan 4 narasumber lainnya dari beberapa perguruan tinggi yang berbeda.
Mereka yaitu Ketua Program Studi (Prodi) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nurul Falah Airmolek Dr Wage MA, Ketua Prodi PMI Institut Agama Islam (IAI) Diniyah Pekanbaru Ahmad Maulana Anshori MSos, dan Ketua Prodi PMI Iniversitas Islam Negeri Sultan Syaruf Kasim (UIN Suska) Riau Dr Titi Antin MSi.
Dalam kesempatan tersebut, tenaga pengajar Prodi Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Ummad M Mochtar Mas’od menyampaikan bahasan tema tentang pembangunan masyarakat kampus bijak politik dalam prespektif sumber daya manusia.
“Peran mahasiswa di masyarakat ada 4 yaitu Agen of Change (agen perubahan), Social Control (pengontrol sosial), Iron Stock (SDM yang tidak akan pernah habis), dan Moral Force (kecerdasan intelektual). Keempat peran ini harus dimiliki mahasiswa sehingga masyarakat kampus benar-benar berdaya dengan kecerdasan yang dimilikinya,” katanya.
Sistem Demokrasi
M Mochtar Mas’od menjelaskan, keberhasilan sistem demokrasi ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal ini rakyat sebagai pemegang hak pilih. SDM menjadi penentu dalam demokrasi, khususnya di Indonesia.
“Apabila rakyat sudah mengerti soal politik, maka demokrasinya akan bagus, tetapi apabila pemilihnya masih rendah jangan terlalu berharap demokrasi akan berkembang baik. Hal ini yang harus dipahami sehingga demokrasi bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Dia mengatakan, rencana tindak lanjut dari webinar ini adalah membuat konsorsium akademik dengan saling situasi, penelitian, PKM kemudian diwujudkan dalam bentuk jurnal. “Inilah yang harus ditindaklanjuti,” katanya. (*)
Penulis Inna Ruliana dan Adi Kurniawan. Editor Ichwan Arif