PWMU.CO – Rahasia SMK Mutia, Sekolah dengan 1 Siswa yang Kini 1000 Jadi Jujugan Field Trip Diksuspala Majelis Dikdasmen PWM Jatim.
Kiat sukses mendapatkan siswa baru dari 1 siswa menjadi 1000 siswa, diungkap dalam kegiatan field trip Pendidikan Khusus Kepala Sekolah (Diksuspala) Batch ke-2 tahun 2023, Senin (21/8/23).
Pukul 08.00 para peserta Diksuspala berkumpul di Lapangan Hotel Arayanna, Trawas, Mojokerto. Untuk memperlancar kunjungan, Majelis Dikdasmen PWM Jatim mengerahkan empat armadanya.
Terdiri dari tiga bus jumbo dan satu mobil Hiace. Fasilitator Diksuspala Dikdasmen PWM Jatim, Miftahul Ulum MT ikut mendampingi acara ini. Ada empat kelompok dalam kunjungan kali ini dengan tujuan yang berbeda.
“Kelompok satu untuk jenjang SD berkunjung ke SD Muhammadiyah 1 Pucanganom Sidoarjo (Muhida) dan SD Muhammadiyah 1 dan 2 Taman (Mumtaz). Kelompok dua berkunjung ke SMP Muhammadiyah 2 Sepanjang (Spemduta). Kelompok tiga menuju ke SMA Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo (Smamita),” ujar Ulum.
Sedangkan untuk kelompok 4 dari jenjang SMK yang berjumlah 17 orang menuju ke SMK Muhammadiyah 3 (SMK Mutia) Ngoro Mojokerto.
Dari 1 Siswa menjadi 1000
Perjalanan menempuh waktu 30 menit untuk sampai di SMK Mutia, Jalan Kembang Sari No 54 Kecamatan Ngoro.
Rombongan peserta diterima langsung Kepala SMK Mutia Ednan Rudianto SH Mkn. Wakil Kepala Sekolah Reni SPd. Kepala Bidang BKK Khairul Ikhwan Ramadan SKomp, juga Kepala Bidang Marketing Sinta Ambarsari SPd.
Banyak hikmah yang dapat diambil dari kunjungan ke SMK Mutia yang berdiri pada 28 Oktober 1987. “Sebelumnya sekolah ini SMEA. Dalam perkembangannya, sekolah ini mengalami pasang surut dalam perolehan siswa baru. Bahkan pernah vakum selama empat belas tahun antara 1999 sampai 2013. Karena tidak memperoleh siswa baru,” ujar Kepala SMK Mutia Ednan Rudianto.
Tahun berikutnya, lanjut dia, perolehan siswa baru mendapat 29 siswa. “Menurun 6 siswa di tahun selanjutnya. Lalu turun lagi hanya memiliki 1 siswa,” tuturnya.
Pada tahun 2013, SMK Mutia membranding sekolah dengan pembangunan gedung baru. Ustadz Ednan panggilan akrabnya, bersama dengan dewan guru melakukan analisis dan evaluasi terhadap kondisi sekolah.
Dari evaluasi itu disepakati beberapa strategi untuk peningkatan performa sekolah, antara lain pendekatan humanis ke warga sekitar sekolah. “Juga memotivasi dewan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya. Serta mengasah kapak, artinya menggali semua potensi yang ada di sekolah,” tuturnya.
Tidak begitu lama, dalam tahun ajaran berikutnya perolehan siswa baru langsung meningkat 500 siswa. Dan tahun berikutnya terus meningkat hingga melampaui 1000 siswa.
Praktik Baik Sekolah Rujukan
Selanjutnya Ustadz Adnan mengajak kepada para peserta Diksuspala. “Mari kita didik siswa-siswi kita dengan kemampuan membaca al-Quran dengan baik dan akhlakul karimah,” ajaknya.
Sementara itu, Miftahul Ulum mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk memperoleh praktik baik dari sekolah rujukan, yang nantinya diharapkan dapat dipraktikkan di sekolah masing-masing peserta.
Dalam kunjungan ini para peserta dibagi menjadi empat kelompok sesuai jenjang sekolahnya. Mulai dari SD/MI, SMP, dan SMA/MA, dan SMK. Total peserta berjumlah 120 orang. Kunjungan ini diakhiri dengan ramah tamah dan foto bersama.
Penulis Taufiqur Rohman. Editor Darul Setiawan.