PWMU.CO – Nur Cholis Huda optimis PWMU.CO dan MATAN sebagai media milik Muhammadiyah Jawa Timur bisa berlari dengan baik.
Hal tersebut disampaikan Drs Nur Cholis Huda MSi, Wakil Pemimpin Umum Majalah MATAN dalam Resepsi Milad Ke-7 PWMU.CO dan Ke-17 MATAN di Aula Mas Mansur, Jalan Kertomenanggal IV/I Surabaya, Sabtu (26/8/23).
Nur Cholis memulai sambutannya dengan kutipan ayat suci al-Quran surat az-Zumar ayat 17-18. Menurutnya, Allah memberi kabar gembira kepada para hamba yang memilih informasi yang terbaik. Juga petunjuk bagi mereka yang punya pikiran sehat.
“Penjelasan yang pas, karena informasi di sekitar sudah banyak membanjir. Hal inilah yang kadang-kadang membuat MATAN dan PWMU.CO megap-megap,” ungkapnya.
Tantangan Ke Depan
Penulis Muhammadiyah itu lalu menjelaskan tantangan yang dihadapi MATAN, majalah bulanan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim.
“Apakah bulan depan masih laku atau tidak, sehingga harus memilih tulisan yang bisa bertahan dan tetap hangat diperbincangkan hingga bulan berikutnya. Hal ini yang membuat Matan tidak mudah bersaing dengan banyak media sosial lainnya,” ungkapnya.
Begitu juga dengan PWMU.CO. Menurut Nur Cholis, tantangan yang sama sulitnya meskipun kita punya media dan massa tetapi belum memuaskan.
“Kalau kita klik tentang agama ternyata yang keluar bukan dari produk Muhammadiyah, namun kebanyakan dari media luar. Karena sesungguhnya kita banyak penceramah tapi sedikit penulis,” kata dia.
Nur Cholis kemudian menyampaikan solusi yang dilakukan MATAN hingga saat ini bertahan di tahun ke -17, yakni dengan mengangkat cerita unik dan tulisan dari tokoh Muhammadiyah, salah satunya karya AR Fakhruddin.
Cerita yang Ditunggu
Dikisahkan, suatu hari Pak AR didatangi takmir masjid di Jogja, yang diminta tetangga masjid non muslim untuk menyalati ayahnya yang meninggal.
Dengan sangat santun, Pak AR menyetujui dengan meletakkan mayitnya di masjid sebelah utara dan dibelakang. “Sehingga keluarganya bahagia bisa menuruti kemauan yang meninggal,” cerita Nur Cholis.
Menurut Nur Cholis, mereka yang non muslim tidak tahu tata cara shalat jenazah, karena yang mereka tahu Islam itu indah dan berakhlak mulia.
“Sehingga dengan bangga ia menceritakan kepada sanak saudaranya bahwa ayahnya yang meninggal telah dishalati di masjid padahal sesungguhnya bukan begitu,” ucapnya.
Sungguh, lanjutnya, cerita seperti inilah yang dinanti oleh pembaca. “Kadang-kadang bisa memperpanjang usia berita dan tidak pernah kering pada aturan,” jelasnya.
Cerita lainnya yang didapat dari Pak AR waktu naik sepeda motor di jalur yang sulit. Pak AR tidak menaikinya, tetapi malah dituntun.
“Ketika ditegur, Pak AR menjawab, ‘Saya tidak bisa naik motor di jalur sulit’. Nah, cerita seperti inilah yang tak ada matinya dan sangat ditunggu sebagai cerita yang baik di arus yang deras dan dakwah komunitas,” ulasnya.
Bisa Berlari dengan Baik
Nur Cholis bersyukur baik MATAN maupun PWMU.CO bisa bertahan hingga saat ini. Karena, menurutnya, kita tidak hanya diperintah oleh Allah untuk mencari cerita yang baik, agar kita bisa memilih yang dibaca tentunya dengan ber-tabayyun terlebih dahulu.
“Sejatinya menggarap MATAN dan PWMU.CO adalah problematika tersendiri apalagi tidak ada dukungan materi,” imbuhnya.
Namun Nur Cholis Huda tetap optimis dan berharap di Resepsi Milad Ke-7 PWMU.CO dan Ke-17 MATAN, sebagai media Muhammadiyah Jatim bisa berlari dengan baik.
“Juga menyajikan berita-berita berkualitas dengan dukungan ratusan kontributor yang tersebar di seluruh Jawa Timur,” pungkasnya. (*)
Penulis Tri Eko Sulistiowati. Editor Darul Setiawan.