• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Rabu, Maret 3, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom Opini

“Kita Amien Rais” Bukan Kultus Individu tapi Kepedulian pada NKRI, Anda Juga kan?

Rabu 7 Juni 2017 | 08:24
in Opini
25
SHARES
77
VIEWS

Opini oleh Prima Mari Kristanto*) 

PWMU.CO – “Kita Amien Rais” bukan ajakan mengkultuskan sosok pribadi Amien Rais. Tetapi “Kita Amien Rais” adalah semangat bersama mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi baldatun thayyibatun warabbun ghafur. NKRI Darussalam tata tentrem kerta raharja.

Dalam kapasitasnya saat ini sebagai Ketua Presidium Alumni Aksi Bela Islam, kiprah Amien Rais dirasa mengusik penguasa.  Mengusik bukan usil apalagi iseng sekedar numpang tenar sebagai oposan yang kritis. Beliau sudah melewati masa itu semua. Ijtihad politik untuk menjadi RI-1 sudah lewat sejak tahun 2004.

(Baca: Din Syamsuddin Anggap Tuduhan KPK pada Amien Rais Tendensius dan Tidak Etis)

Prof Dr M Amien Rais MA senantiasa menginspirasi seluruh bangsa bukan hanya warga Muhammadiyah dalam mencermati kondisi sosial politik kebangsaan. Masa kepemimpinan beliau yang singkat sebagai Ketua (Umum) Pengurus Pusat Muhammadiyah (1995-1998) bukan berarti sesingkat itu pengabdiannya pada Muhammadiyah. Sebelum menjadi Ketua PP Muhamamdiyah, dia tercatat menjadi Ketua Majelis Tabligh pada periode kepemimpinan KH Azhar Basyir (1990-1995) dan periode sebelumnya pada kepemimpinan KH AR Fachrudin.

Jiwa dan semangat Muhammadiyah telah membentuknya menjadi pribadi kritis dan dinamis menyikapi situasi sosial politik nasib bangsa, negara bersama rakyatnya. Tokoh agama menjadi aktor kritis nasib bangsa bukan hal baru apalagi tabu.

Kemerdekaan Mesir diperjuangkan antara lain oleh ormas Islam Ikhwanul Muslimin dengan tokohnya Hassan Al Bana. Gerakan Satya Graha India dipimpin tokoh agama Hindu Mahatma Gandhi. Revolusi Islam Iran 1979 dipimpin tokoh agama Ayatollah Khomeini. Revolusi putih Philipina yang menumbangkan Ferdinand Marcos 1986 dikomando pemimpin umat Katholik Filipina Kardinal Sihn.

(Baca juga: Ada Upaya Busuk Menuduh Amien Rais Korupsi)

Baca Juga:  22 Tahun Reformasi, Amien Rais Digoda Parpol Baru

Di antara gerakan nasionalisme berbasis agama tersebut, gerakan Ikhwanul Muslimin sebagai gerakan yang memikat hati Amien Rais. Keterikatan hati Amien Rais pada gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir disajikan dalam bentuk disertasi doctoral beliau di Chicago University USA. Disertasinya yang cukup terkenal, berjudul: The Moslem Brotherhood in Egypt: its Rise, Demise, and resurgence (Organisasi Ikhwanul Muslimin di Mesir: Kelahiran, Keruntuhan, dan Kebangkitannya kembali).

Perlahan tapi pasti setelah menyelesaikan studi S-3 di USA tahun 1984 Amien Rais berkhidmad dalam dunia akademis (UGM) dan Persyarikatan Muhammadiyah. Sikap kritisnya pada situasi dan kondisi ala sikap sosial politik Indonesia disampaikan dalam bingkai keilmuan dan keislaman sebagai wujud amar makruf nahyi munkar. Sikap kritis yang tidak dilakukan oposisi yang emosional dan asal beda.

Jauh sebelum saat ini dan Reformasi 1998 Amien Rais telah meniupkan wind of change – angin perubahan pada 1993. Tepatnya pada Sidang Tanwir Muhammadiyah di Surabaya tahun 1993 menyampaikan wacana suksesi kepemimpinan nasional. Di mana tahun 1993 sebagai kali kelima Presiden Soeharto menjadi mandataris MPR hasil Sidang Umum MPR 1993.

(Baca juga: Kisah Amien Rais yang Gagal Disingkirkan Soeharto pada Muktamar Muhammadiyah Aceh)

Wind of change yang beliau hembuskan semakin kencang pada 1998 pada saat Asia termasuk Indonesia mengalami krisis moneter yang berlanjut pada krisis multidimensi. Bersamaan dengan krisis multidimensi tersebut Presiden Soeharto kembali mendapat mandat MPR melalui Sidang Umum MPR 1998 sebagai mandataris MPR 1998-2003. Gelombang reformasi secara masif membuat Presiden Soeharto menyerahkan kepemimpinan nasional pada wakil presiden BJ Habibie.

Pasca pemerintahan Presiden Habibie menyelenggarakan Pemilu 1999 semakin lengkap peran Amien Rais dalam mengawal reformasi dalam kapasitasnya sebagai Ketua MPR, saat itu masih sebagai lembaga tertinggi negara. Berbagai macam produk reformasi pada periode 1999-2004 tidak lepas dari supervisi lokomotif reformasi. Salah satu produk reformasi yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2003 diharapkan menjadi lembaga pemutus rantai korupsi yang profesional.

Baca Juga:  Agar Muhammadiyah Tak Lagi Yatim Piatu Politik

Sebagai tokoh reformasi yang ikut membidani lahirnya KPK, Amien Rais sangat paham segala fungsi, tugas, dan kewenangan KPK “seharusnya”. Ketika KPK bergeser peran seolah-olah ditengarai menjadi alat penguasa, Amien Rais dengan enteng menyambut tuduhan yang dialamatkan KPK kepadanya. Bola liar yang digulirkan oknum Jaksa KPK perihal tuduhan pak Amien Rais terlibat korupsi alat kesehatan Siti Fadillah Supari berbuntut panjang. Pihak KPK mulai gelagapan saat mereka yang diduga terkait dana tersebut di antaranya Soetrisno Bachir dan Siti Fadillah Supari melakukan bantahan.

(Baca juga: Amien Rais: Jokowi Jangan Main-Main dengan Kekuasaan Allah)

Sontak tuduhan itu membuka mata khalayak tentang upaya kriminalisasi terhadap pihak-pihak yang kritis terhadap pemerintah. Sebelum Amien Rais ada Habieb Rizieq, Bahtiar Nasir, Kivlan Zein dan lain-lain termasuk musisi Ahmad Dhani. Dukungan wajib diberikan kepada tokoh-tokoh ulama dan non-ulama yang peduli terhadap nasib bangsa dan negara. Seorang komisioner Komnas HAM Natalius Pigay yang penganut Katolik tidak segan menunjukkan keberpihakannya pada kriminalisasi ulama. Tidakkah seorang muslim khususnya warga Muhammadiyah berpihak pada mereka yang kritis terhadap nasib bangsa dan negara?

Kita yang menginginkan pemerintahan berjalan baik. Kita yang menginginkan negara memihak pada rakyat. Kita yang menginginkan reformasi 1998 berjalI Darussalam tata tentrem kerta raharja.

Dalam kapasitasnya saat ini sebagai Ketua Presidium Alumni Aksi Bela Islam, kiprah Amien Rais dirasa mengusik penguasa.  Mengusik bukanan on the track. Kita yang gundah dengan proyek reklamasi teluk Jakarta. Kita yang menginginkan kriminalisasi terhadap ulama segera dihentikan. Kita yang menginginkan Al Haq tegak di NKRI diatas Al Bathil. Kita Amien Rais!

Baca Juga:  Melihat 2 Tantangan Ini, Kata Amien Rais: Al-Quran Seakan-akan Baru Turun Kemarin

(Baca juga: 5 Tausiyah Kebangsaan Amien Rais untuk Pembentukan Karakter Bangsa)

Sikap kritis Amien Rais mewakili sikap seluruh elemen bangsa termasuk umat Islam yang menginginkan Pancasila sebagai dasar negara diamalkan secara murni dan konsekuen. Pancasila dengan Ketuhanan Yang Maha Esa pada sila pertama menempatkan Tuhan sebagai ruh dalam menjalankan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Bagaimana mungkin agama dipisahkan dari politik penyelenggaraan negara? Kalimat tauhid dan dua kalimat syahadat pada bingkai lambang Persyarikatan Muhammadiyah menjadikan warga Muhammadiyah tidak pernah bermasalah dan mempermasalahkan Pancasila. Justru menjadi terusik ketika dzat Tuhan dikesampingkan dalam ber-Bhinneka Tunggal Ika.

Selayaknya segenap warga Muhammadiyah peduli akan nasib bangsa dan negara yang agak aneh akhir-akhir ini. Ramadhan sebagai bulan instrospeksi, muhasabah, dan memohon kepada Allah SWT untuk keselamatan pemimpin-pemimpin Islam. Cinta Tanah Air bagian dari iman tidak cukup hanya slogan. Peduli nasib bangsa dan negara bi idznillah sebagai manifestasi perwujudan iman jika dilakukan dengan cara serta niat yang baik dan benar. Kita Amien Rais! Anda juga kan? Wallahu alam Bishshawab – Alhaqqu Mirabbika Falaa takunanna minal mumtarin. [*]

*) Prima Mari Kristanto, warga Muhammadiyah Lamongan dan aktivis Lembaga Dakwah Kampus Universitas Airlangga 1997-2002

Tags: Amien RaisKita Amien RaisM Amien RaisNKRIProf Amien Rais
Share10Tweet6SendShare

Related Posts

In Memoriam H Abdullah Ilyas, Saudagar Muhammadiyah Bawean
Kabar

In Memoriam H Abdullah Ilyas, Saudagar Muhammadiyah Bawean

Senin 23 November 2020 | 12:47
545
Agar Muhammadiyah Tak Lagi Yatim Piatu Politik
Headline

Agar Muhammadiyah Tak Lagi Yatim Piatu Politik

Kamis 12 November 2020 | 11:28
43.1k
Berani (Terjuni Politik) Kotor Itu Baik
Kolom

Berani (Terjuni Politik) Kotor Itu Baik

Rabu 11 November 2020 | 18:38
467
Menggoda Umat Muhammadiyah dengan Punai
Kolom

Menggoda Umat Muhammadiyah dengan Punai

Selasa 10 November 2020 | 11:58
8k
Partai Ummat Gelombang Umat
Kolom

Partai Ummat Gelombang Umat

Minggu 4 Oktober 2020 | 18:08
3.5k
Biarkan Partai Ummat Jadi Wasilah
Kolom

Biarkan Partai Ummat Jadi Wasilah

Sabtu 3 Oktober 2020 | 06:33
810

Discussion about this post

Berita Terbaru

Mahasiswa Umsida Bantu Warga Tanggulangi Banjir

Mahasiswa Umsida Bantu Warga Tanggulangi Banjir

Rabu 3 Maret 2021 | 14:30
Haedar Nashir dan Noordjannah Ikuti Vaksinasi Covid-19 Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Yogyakarta, Rabu (3/3/2021). Haedar: ini sebagai ikhtiar.

Haedar Nashir dan Noordjannah Ikut Vaksinasi Covid-19

Rabu 3 Maret 2021 | 13:51
Komunitas Embong Apik, Merangkul Pengamen ke Jalan Kebaikan

Komunitas Embong Apik, Merangkul Pengamen ke Jalan Kebaikan

Rabu 3 Maret 2021 | 13:28
Syuhada dan Pahlawan, Bedakah? Tulisan Dr H Achmad Zuhdi Dh MFil I—Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya dan Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jatim—ini diawali dengan hadis dari Abu Hurairah riwayat Muslim.

Setiap Kebaikan Itu Sedekah

Rabu 3 Maret 2021 | 11:58
Siswa SD Berlian School Jalani Munaqasah Eksternal

Siswa SD Berlian School Jalani Munaqasah Eksternal

Rabu 3 Maret 2021 | 10:26
Mirasantika

Mirasantika dan Jokowi

Rabu 3 Maret 2021 | 10:16
Dakwah digital bisa lewat apa saja. Termasuk di media sosial dengan aplikasi TikTok. Seperti kata Ayunda Nurul Fikri, Sabtu (27/2/21).

Dakwah Digital lewat TikTok

Rabu 3 Maret 2021 | 08:21
Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO

Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO

Rabu 3 Maret 2021 | 08:17
Pencabutan lampiran

Pencabutan Lampiran Miras Hanya Lisan, Bahaya Lain Mengancam

Rabu 3 Maret 2021 | 08:09
MTsM 9 Wotan Raih Dua Medali Madrasah Science Competition

MTsM 9 Wotan Raih Dua Medali Madrasah Science Competition

Rabu 3 Maret 2021 | 00:33

Milad PWMU.CO

Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO
Milad PWMU.CO

Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO

Rabu 3 Maret 2021 | 08:17
92

Mufrikha: Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO (Istimewa/PWMU.CO) Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO ditulis oleh Mufrikha, Kontributor PWMU.CO dari SMA Muhammadiyah...

Read more
Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Selasa 2 Maret 2021 | 05:56
266
Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Senin 1 Maret 2021 | 20:21
153
Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Minggu 28 Februari 2021 | 00:01
188
Belum Sebulan Bergabung PWMU.CO, Langsung Dapat Vitamin Menulis

Belum Sebulan Bergabung PWMU.CO, Langsung Dapat Vitamin Menulis

Sabtu 27 Februari 2021 | 13:49
158

Berita Terpopuler

  • Bisnis vaksin

    Bisnis Vaksin Triliunan, Ini yang Nikmati

    6061 shares
    Share 2424 Tweet 1515
  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    259603 shares
    Share 103841 Tweet 64901
  • Ada 700 Ribu Muslim, Begini Sejarah dan Dinamika Islam di Kamboja

    5008 shares
    Share 2003 Tweet 1252
  • Kiai-Kiai Muhammadiyah Alumni Tebuireng

    2770 shares
    Share 1108 Tweet 693
  • Haedar Nashir: Bela Negara adalah DNA Muhammadiyah

    1993 shares
    Share 797 Tweet 498
  • Surat PGI Minta Revisi Pelajaran Agama Islam Contoh Intoleransi

    1610 shares
    Share 644 Tweet 403
  • Ayat Alif Laam Miim Bikin Merinding Orang Yahudi

    5580 shares
    Share 2232 Tweet 1395
  • Pencabutan Lampiran Miras Hanya Lisan, Bahaya Lain Mengancam

    564 shares
    Share 226 Tweet 141
  • Menanti Kejutan Tanwir Hizbul Wathan

    1009 shares
    Share 404 Tweet 252
  • Muhammadiyah dan NU Tolak Keras Legalisasi Miras

    286 shares
    Share 114 Tweet 72
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In