Cat dari Sabun
Dengan bekal keingintahuan dan daya kritis yang tinggi, tanpa diinformasikan, para siswa dalam prosesnya menyadari cat itu berbahan dasar sabun. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa yang melihat gelembung dan busa itu muncul di wadah cat dan lukisan mereka. Pun dengan aroma wangi yang cukup mencuat.
Aktivitas melukis pagi itu diakhiri dengan mencuci piring plastik–sebagai wadah cat masing-masing siswa–bersama. Para guru pendamping kompak bersyukur, bahan catnya dari sabun cuci piring dan pewarna makanan sehingga mudah dibersihkan.
Kepala SD Mugeb Mochammad Nor Qomari SSi menerangkan, “Ini merupakan cara sekolah menumbuhkan kesadaran pentingnya konservasi fauna yang ada di kebun binatang.”
Dengan aktivitas melukis hewan-hewan yang biasa mereka temui di kebun binatang, Ari berharap, bisa menumbuhkan kesadaran tentang fauna yang ada di bumi ini. “Yang sudah langka maupun hampir punah selayaknya harus dilakukan konservasi sehingga tidak terjadi kepunahan,” imbuhnya.
Dengan cara ini yang diakhiri dengan refleksi, sambungnya, kesadaran itu sedini mungkin muncul dari siswa kelas I SD Mugeb.
Di waktu yang sama, Sayyidah mengajak seluruh siswa kelas II belajar mengenali respon emosi yang tepat dan cara mengendalikan marah. Berbagai teknik pernapasan ia ajarkan. Misal menarik dan mengembuskan seperti meniup balon dan lilin serta menghirup aroma bunga dan minuman cokelat panas. (*)
Penulis Septemdira Intan Sari Suprobowati Editor Mohammad Nurfatoni