PWMU.CO – Tidak semua pemimpin memiliki jiwa kepemimpinan. Hal tersebut disampaikan alumnus IPM Smamita dalam kegiatan LDKS di Trawas.
SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita), Sidoarjo, Jawa Timur menyelenggarakan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) di Smamita pada Rabu 22/08/23, yang kemudian berlanjut di Pacet Mojokerto , Kamis-Jumat (23-24/08/23).
Siswa berangkat ke Pacet pukul 06.30 WIB dan sampai di Pacet pukul 08.30 WIB. Sesampai di sana, dilakukan pengecekan kelengkapan alat kemudian dilanjutkan dengan kegiatan baris-berbaris siswa.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan Wahyu Bimas Kurniasandy SIkom menjelaskan siswa mendapatkan banyak materi dari kegiatan ini. “Diantaranya materi baris berbaris, leadership, fun game, api unggun dan outbound, ” jelas Bimas
Dia menuturkan, dengan adanya kegiatan LDKS ini diharapkan siswa dapat melatih jiwa kepemimpinan yang ada pada diri mereka masing-masing. “Serta dapat menentukan sikap dan menjaga attitude yang baik,” ujarnya.
Salah satu pemateri kegiatan baris berbaris Supriyanto, berasal dari Koramil Sajen Pacet. Dia menjelaskan, dalam kegiatan ini siswa diajarkan materi dasar baris berbaris.
“Tujuan kegiatan ini agar siswa kelas X memahami dasar baris berbaris dan melatih kedisiplinan serta rasa tanggung jawabnya semakin bertambah,” tuturnya.
Lulusan infanteri Asembagus tahun 2002 ini berpesan kepada siswa agar semakin giat belajar dan mengisi kesehariannya dengan hal hal yang positif .
Tidak Semua Pemimpin Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Selanjutnya pada materi leadership menghadirkan Alumni ketua IPM Smamita tahun 2014 M Irfan Syarief. Menurutnya, leadership adalah sifat kepemimpinan yang selalu dibutuhkan dalam organisasi.
“Kepemimpinan adalah sifat atau karakter dari orang yang memimpin, tapi belum tentu semua pemimpin memiliki jiwa kepemimpinan, “jelas Irfan.
Irfan menjelaskan jika siswa mengikuti latihan dasar kepemimpinan ini untuk dirinya sendiri
Salah satu peserta LDKS Rameyza Qanita atalah dari kelas X-2 menceritakan pengalamannya mengikuti LDKS.
“Acara LDKS-nya sangat menyenangkan. Saya terkesan saat latihan baris berbaris. Di situ saya diajari oleh tentara bagaimana baris-berbaris yang benar. Saya jadi mengerti dan paham tata cara baris berbaris, ” jelasnya.
Rameyza menambahkan selain materi baris-berbaris, dia terkesan dengan materi leadership. “Saya jadi tahu bagaimana kepemimpinan yang baik dan benar,” tuturnya.
Dia mengaku lebih bisa menjadi dewasa dan berpikir masuk dan menjadi anak yang bijaksana. “Juga sebagai pemimpin bagi diri sendiri sebelum nanti jadi pemimpin bagi orang lain,” tutupnya.
Penulis Wahyu Murti. Editor Darul Setiawan.