PWMU.CO – Bikin modul ajar Kurikulum Merdeka itu Mudah, begini tips yang disampaikan fasilitator Workshop Penyusunan Modul Ajar MKKS Kabupaten Gresik.
Kegiatan yang diinisiasi Musyawarah Kepala Sekolah Swasta (MKKS) Kabupaten Gresik, itu diikuti beragam sekolah, yang salah satunya SMP Muhammadiyah 1 (Spemutu) Gresik.
Sekolah tersebut mengirim Novia Safitri SPd, Evi Octavia SPd, Hefa Yustisia SPd, Zam Zam Fatoni SE, Beny Firmansyah SPd, dan Bening Satria Prawita Diharja SOr.
Berlangsung dua sesi di Aula SMP Semen Gresik Jl Awikoen, Workshop Penyusunan Modul Ajar tersebut diikuti 100 guru dari 25 SMP Swasta seluruh Kabupaten Gresik, Sabtu, (2/9/23).
Guru Ibarat Pagar Besi
Di sesi pertama, pembukaan kegiatan langsung disampaikan S Harianto SPd MM, dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik itu menganalogikan guru ibarat pagar besi.
“Pagar besi jika didiamkan saja, maka dalam waktu dekat akan berkarat, namun jika pagar besi itu sering bergerak ke kanan atau ke kiri, maka dia akan semakin kokoh,” ujarnya.
Dia lalu melanjutkan, begitu pula kita seorang guru jika sehari-hari hanya diam saja, maka kita akan tergerus oleh zaman,
“Namun jika guru bergerak mengikuti pelatihan, workshop, upgrade ilmu dan wawasan, maka dipastikan ilmunya akan eksis dan mengalir pahalanya di setiap waktu, karena peserta didik mengamalkan ilmunya,” tutupnya diiringi tepukan tangan peserta workshop
Memasuki sesi dua, Ulfatul Ma’rifah SPd MPd yang didapuk sebagai fasilitator, menjelaskan garis besar penyusunan modul ajar dan membagi peserta menjadi beberapa kelompok untuk mempresentasikan modul ajar.
Bikin Modul Ajar Itu Mudah, Begini Tipsnya
Pada sesi presentasi penyusunan modul ajar, Bening Satria Prawita Diharja SOr perwakilan dari mapel PJOK yang ditunjuk Bu Ulfa mempresentasikan modul ajar, langsung mendapatkan koreksi.
“Bapak ibu, saya ingatkan kembali, seperti modul ajar punya PJOK ini, jika di capaian pembelajaran ada empat, silakan tulis empat jangan ditulis hanya dua,” koreksinya.
“Inilah, lanjutnya, yang menyebabkan siswa kita tidak memenuhi kompetensi, karena ketika menyusun modul ajar, kita tidak menuliskan lengkap kompetensi yang harus dimiliki masing masing siswa,” lanjutnya.
Menurutnya, bikin modul ajar itu mudah, karena tinggal matching-kan elemen yang ada dalam capaian pembelajaran (CP) Kurikulum Merdeka dengan tujuan pembelajaran, aktivitas pembelajaran, dan asesmen. Itu poinnya,” jelasnya.
Sehingga, kata dia, modul ajar yang dibuat para peserta runtut dari awal sampai akhir. “Oleh karena itu, pada workshop penyusunan modul ajar ini, saya harap bapak ibu guru, ketika kembali ke sekolah membawa perbaikan terhadap kualitas pendidikan dengan memperbaiki modul ajar masing-masing mata pelajaran,” pesan dosen Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) tersebut.
Untuk diketahui, kegiatan Workshop bertujuan untuk menyamakan persepsi guru dalam menyusun modul ajar Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama Islam (PAI), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK), serta Bahasa Jawa. (*)
Penulis Bening Satria Prawita Diharja. Editor Darul Setiawan.