PWMU.CO – Tidak semua guru mendapat momen langka dan spesial seperti yang dialami Naharun Mubarok SPd dan Sri Isna Wardani SPd. Sebab dua guru SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik itu bisa menimba ilmu langsung pada dua orang hebat di bidang musik, yaitu Dian HP—seorang komposer, penata musik dan produser actrees singer Tasya dan Neno Warisman—dan Caecillia Hardiarni, seorang dosen musik Universitas Jakarta.
Bertempat di Hotel Santika Surabaya, Barok dan Isna–panggilan akrab keduanya–belajar tentang cara membuat lagu, mulai proses pembuatan pola aransemen musik, notasi, hingga menentukan tema syair yang bernuansa anak-anak dan edukasi.
(Baca: Serunya Duet Konser Tapak Suci dan Orkestra Musik dari Jepang)
Dalam pelatihan yang berlangsung 2 hari (9-10/6), dua guru musik ini berkesempatan memberikan keping DVD album perdana milik SDMM, yakni album Trending Voice & Cabairawit yang diterima langsung oleh kedua narasumber.
Pada kegiatan yang bertajuk Workshop Cipta Lagu Anak 2017 Dendang Kencana, Dian HP menyampaikan bahwa membuat lagu anak itu sebenarnya menyenangkan. “Dan menjadikan kita semakin kreatif. Selain membuat lagu, kita juga bisa mengajak anak untuk berimajinasi dan belajar kata kata dalam lirik,” kata Dian.
(Baca juga: Diiringi Musik Gamelan, Mars Muhammadiyah Sang Surya Hadirkan Nuansa Jawa di Kampus UMG)
Memberikan materi secara terpisah, Cecilia menegaskan bahwa hal mendasar yang harus dilakukan oleh seorang komposer lagu adalah membuat irama yang sesuai dengan usia anak. “Harus beroreientasi imajiner dunia anak. Tentu musik serta syair harus mudah diserap dan dipahami anak anak,” ujarnya sambil memberi contoh tema lagu tentang lingkungan, profesi, atau nama sayuran.
Barok berharap banyak bermunculan para pencipta lagu yang intens belajar menciptakan lagu anak. “Apalagi di tengah maraknya perkembangan musik di Tanah Air yang belum pro ke anak-anak,” kata Barpk yang jadi pembina ekstrakurikuler musik itu.
(Baca juga: Merdunya Sang Surya Diiringi Angklung oleh Paduan Suara UMJ))
Menurutnya, saat ini banyak anak-anak yang justru tidak hafal lagu anak. “Malah sebaliknya suka menghafal lagu-lagu yang belum layak dinyanyikan seusia anak,” tambahnya.
Ditemui di tempat terpisah, Isna berpendapat bahwa workshop ini sangat bagus untuk guru musik baik TK maupun SD. “Menciptakan lagu anak yang memiliki muatan pendidikan karakter tidak semudah mencipta lagu dewasa,” tandasnya. Isna sendiri adalah pencipta Mars dan Hymne SD Muhammadiyah Manyar.
Sukses selalu untuk kemajuan guru musik di Indonesia. (Tari)