PWMU.CO – Di tengah derasnya arus paham-paham sosial yang beragam, seorang kader bisa saja bingung terhadap ideologi yang dianutnya. Maka dari itu, Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Bangkalan mengadakan Pelatihan Fasilitator Pendamping (PFP) 1 di aula Masjid At-Taqwa dan di SD Muhammadiyah 1 Bangkalan.
Ketua Umum PD IPM Bangkalan Fery Martasonar dalam sambutannya mengatakan diadakannya PFP 1 menunjukkan bahwa Bangkalan menginginkan kader yang benar-benar serius dalam ber-IPM.
(Baca:Latih Kemandirian dan Perkuat Kaderisasi, IPM Gelar TM 1 dan IPM Gembleng Mubaligh Muda)
”Dengan ini kami ingin mempersiapkan generasi pengonsep perkaderan yang Qur’ani,” ujar Fery di hadapan 21 Ipmawan dan Ipmawati (baca: peserta) dari 5 cabang yang terseleksi.
Perkaderan, kata Fery adalah nyawa bagi IPM, juga bagi Muhammadiyah. ”Tanpa kader yang unggul, maka Persyarikatan ini tidak akan bisa melangit seperti saat ini,” ungkapnya.
Pelatihan dengan tema ‘Membangun Fasilitator dalam Masifikasi Perkaderan Qur’ani’ secara resmi dibuka oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bangkalan Ir Tamar Djaja.
Tamar dalam sambutannya menyampaikan pentingnya menanamkan 3 pilar utama perkaderan. Dijelaskan bahwa pilar pertama adalah potensi kader itu sendiri, kemudian kedua adalah potensi para pimpinan IPM, dan ketiga adalah sistem perkaderannya.
(Baca juga:3 Prasyarat Wajib agar IPM dan Nasyiah Sukses Produksi Ilmuwan dengan Semangat Dakwah)
”Semoga dari pelatihan ini akan lahir fasilitator-fasilitator yang tangguh dan mampu membawa perkaderan IPM Bangkalan seuai dengan tujuan dan cita-cita Muhammadiyah,” harapnya.
Selain menekankan pada konsep Qur’ani, PFP 1 PD IPM Bangkalan yang diadakan selama tiga hari pada tanggal 6-8 Juni 2018 juga menanamkan konsep yang menggembirakan. Seperti diadakannya game-game, yel-yel dan lainnya.(nuzula/aan)