PWMU.CO – Hidup sejatinya menunggu waktu shalat diungkapkan Farid Dhofir LC MSi, dalam Kajian Ahad Pagi yang diselenggarakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Menganti, di halaman Masjid Al Islah Sidowungu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Ahad (10/09/2023).
Pengasuh Pondok Pesantren Refah Islami Sukorejo Dukun Gresik itu mengatakan, “Sejatinya hidup ini adalah menunggu waktu shalat dan selingannya adalah bekerja atau mencari nafkah, bukan sebaliknya. Hidup untuk bekerja dan sholat adalah selingannya.”
“Karena banyak sekali yang membalik urutannya, bekerja yang diutamakan dan shalatnya belakangan. Shalatnya rajin, tapi sudah di luar waktu shalat maka tidak akan diterima shalatnya,” ujarnya.
Ustadz Farid, sapaannya, menambahkan orang Islam itu sangat beragam. Ada beberapa orang Islam yang memang tidak pernah shalat, ada orang Islam yang shalat namun tidak tepat waktu, dan ada orang Islam yang rajin shalat.
“Selain itu, ada juga orang Islam yang meremehkan waktu shalat. Siapa dia? Dia adalah seorang wanita yang sudah selesai masa haidnya namun tidak segera bersuci sehingga melewatkan waktu shalatnya, naudzubillah,” kata dia.
Dia menambahkan penjelasan dari al-Quran Surat Thaha 132 yang berbunyi, “Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.”
“Meninggalkan shalat karena bekerja tidak menjadikan rezeki kita bertambah, meninggalkan pekerjaan karena shalat tidak akan mengurangi rezeki yang diberikan oleh Allah karena sejatinya rezeki sudah ada takarannya,” terang Ustadz Farid.
Maka, imbuhnya, jangan sampai kita terlena dalam pekerjaan sehingga menelantarkan waktu shalat. “Orang yang bertakwa adalah orang yang bisa menimbang apapun sebelum melangkah. Apa yang bisa mendatangkan pahala dan apa yang hanya akan mendatangkan dosa,” ucpanya.
Baca sambungan di halaman 2: Islam Memperbolehkan Orang Tua Memukul Anaknya