PWMU.CO – Tiga cara menjadi muslim istikamah disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Solokuro Al Ustadz Aqib Dja’i SPd MPd pada Pengajian Rutin Bulanan PRM Sendangaagung.
Pengajian ini digelar rutin oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sendangagung Paciran Lamongan setelah shalat jamaah Maghrib sampai Isya. Kegiatan berlangsung di Mushola Darul Adzkar Sendangagung, Kamis, (7/9/2023).
Dalam ceramahnya, Ustadz Aqib mengangkat tema Menjadi Muslim yang Istiqamah.
“Sekarang ini kita sering melihat orang tua yang sudah umur tetapi masih ngelantur dan bladur dalam tindak dan tutur,” ujar Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Paciran ini.
Dia melanjutkan, orang yang paling baik adalah orang yang panjang umurnya dan paling banyak amalan sholehnya.
Dia mengatakan, menjadi Muslim yang istikamah kadang berat, karena zaman sekarang luar biasa pengaruhnya. Semua informasi sangat mudah diakses melalui jejaring internet dan banyak medsos.
“Maka kita semua harus pandai memilah dan memilih mana informasi yang benar-benar kita butuhkan,” ujarnya mengingatkan.
Tiga Hal menjadi Muslim Istikamah
Menurutnya, ada tiga hal yang bisa dilakukan agar kita bisa menjadi muslim yang istiqamah.
Pertama, meluruskan niat. “Yaitu apa pun yang kita kerjakan dalam aktivitas harian harus kita niatkan semata-mata hanya kepada Allah SWT,” ujarnya.
Kedua, memahami makna syahadatain, yaitu tidak ada Illah yang berhak disembah kecuali Allah SWT semata, menjauhi larangan-Nya dan menaati perintah-Nya adalah keharusan
Ketiga berdoa agar selalu diberi hati yang istiqamah. “Dengan banyak-banyak berdoa Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘ala dinik Wahai Dzat yang Maha membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu,” katanya.
Ustadz Aqib menjelaskan Allah SWT berfirman dalam al-Quran, kullu nafsin dzaaiqotul maut, bahwa setiap yang bernyawa akan merasakan mati.
“Semoga kita semua kembali dalam keadaan husnul khatimah aamiin,” ucapnya.
Takmir Mushola Darul Adzkar, Yusuf Abidin SHI menjelaskan, pengajian rutin di mushala ini dijadwalkan setiap awal bulan, yakni setiap hari Jum’at pekan pertama dengan mendatangkan penceramah yang sudah dijadwalkan.
“Rata-rata yang hadir di majelis ini adalah tetangga di sekitar mushala, bapak-bapak Muhammadiyah, ibu-ibu ‘Aisyiyah, siswa MIM dan SMPM 12, juga sebagian dewan guru,” ujar Anggota Majelis Tabligh PDM Lamongan ini.
Sie konsumsi pengajian Siti Mukhlishoh menuturkan, setiap usai pengajian yaitu ba’da jamaah sholat Isya, para jamaah disediakan makan, rata-rata mereka yang hadir 180-an jamaah. (*)
Penulis Sri Asian Editor Nely Izzatul