PWMU.CO – Santri Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta yang sedang menjalani program Muballigh Hijrah (MH) di Kabupaten Blitar menyelenggarakan Tabligh Akbar di Masjid Ar-Rahman, Desa Bendowulung, Sanankulon, Kabupaten Blitar. Tabligh Akbar dengan tema ‘Muhammadiyah Kini, Dulu, dan Nanti’ menghadirkan Dr Agung Danarto sebagai narasumbernya.
Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini banyak menjelaskan tentang perkembangan gerakan Muhammadiyah, mulai dari perkembangan gerakan Muhammadiyah di bidang pendidikan, sosial hingga perkembangan di bidang ekonomi.
(Baca: Muballigh Hijrah Mu’allimin Yogyakarta ke Gumum, Rakyat Asli Malaysia yang Tak Beragama)
Tak ketinggalan, Ketua BPH Mu’allimin-Mu’allimat ini pun menjelaskan sebuah pertanyaan tentang bisakah membuka cabang Madrasah Mu’allimin-Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta di Kabupatn Blitar.
”Untuk sistemnya kami sendiri masih agak kesusahan. Karena banyak sistem di Mu’allimin – Mu’allimat yang tidak tertulis. Artinya, banyak sistem yang ada karena budaya, turun-temurun. Nah, untuk menciptakan kloningannya, itu sulit. Karena, budaya itu perlu ditanamkan bertahun-tahun,” ujarnya di hadapan kurang lebih 150 peserta tabligh akbar, Sabtu (10/6).
(Baca juga: Saat 5 Anak Panah Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta Melesat ke Penanggungan Malang)
Selain Dr Agung Danarto, Tabligh Akbar juga dihadiri oleh Hidayaturrahman, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Blitar. Dalam sambutannya Hidayaturrahman mengapresia peran panitia yang semuanya masih duduk di kelas 2 Tsanawiyyah di Madrasah Mu’allimin-Mu’allimat.
Di Kabupaten Blitar, kata Hidayaturrahman masih banyak terdapat kekurangan. Salah satunya adalah dari aspek pengkaderan. Seperti pengajar, sistem dan lainnya. ”Saya berharap Mu’allimin-Mu’allimaat bisa membuka cabang di Kabupaten Blitar ini,” pintanya.(zhed/aan)