PWMU.CO – Sekum Abdul Mu’ti mewakili Persyarikatan Muhammadiyah menghadiri pertemuan dan dialog internasional untuk perdamaian antar agama dan budaya di Berlin, Jerman, Ahad-Selasa (10-12/9/2023).
Perwakilan Indonesia lain yang hadir adalah mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan Direktur Wahid Institute Yenny Wahid.
Merujuk laporan muhammadiyah.or.id, Sekum Abdul Mu’ti menjadi pembicara pada dua sesi, yakni Children’s Rights: a Responsibility of Adults (Senin, 11/9) dan The Culture of Living Together (Selasa, 12/9).
Sementara Din Syamsuddin menjadi moderator pada sesi Inter-Religious Dialogue: an Asset for Global Peace, Senin (11/9). Pada dialog ini, Yenny Wahid turut menjadi narasumber.
Forum ini diselenggarakan oleh komunitas Sant’Egidio Italia dan dihadir 4.000 peserta dari seluruh dunia. Pembukaan dilaksanakan pada Ahad, (10/9) di Verti Music Hall Mercedes-Platz 2.
Pembukaan diawali dengan penampilan orkestra para pelajar Ukraina. Dilanjutkan pidato pembukaan oleh pendiri Komunitas Sant’egidio, Andrea Riccardi, Presiden Republik Federal Jerman, Frank- Walter Steinmeier, Grand Imam al-Azhar Mesir Syaikh Ahmad al-Tayyeb, dan Presiden Republik Guinea-Bissau, Emmaro El-Mokhtar Sissoco Embalo.
Dalam ceramahnya, keempat pembicara kunci menyampaikan pentingnya dialog antar agama dan kebudayaan sebagai bagian dari usaha menciptakan tata dunia dan kehidupan umat manusia yang damai. Sebab saat ini, dunia masih mengalami masalah dengan peperangan, perang saudara, invasi, dan intervensi satu negara atas yang lainnya.
Sementara Grand Imam Al-Azhar Syaikh Ahmad al-Tayyeb dalam pidatonya juga menekankan pentingnya dialog, saling menghormati, dan kerja sama masyarakat dari berbagai agama dan budaya.
Dia menyoroti perlunya sikap tegas dari para pemimpin dunia terhadap aksi pembakaran al-Quran di Swedia yang merusak usaha-usaha perdamaian antar agama dan kebudayaan dan menyakiti perasaan seluruh umat muslim di dunia.
Syaikh Ahmad al-Tayyeb mendorong sikap saling menghormati antar umat manusia. Perdamaian umat manusia, kata dia, hanya akan terwujud jika seluruh wilayah di dunia seperti Timur Tengah, Asia, dan Afrika telah merasakan perdamaian.
Dia juga menyampaikan duka cita dan doa atas terjadinya musibah gempa bumi di Maroko.
Editor Sugeng Purwanto