PWMU.CO – Innalillahi wainnailaihi rajiun, telah berpulang ke hadirat-Nya. Bapak kami, Drs A. Munir Kasuf pada hari Selasa, 13 Juni 2017. Beliau meninggal di rumah kediamannya di Jl Raya Golokan, Desa Golokan, Kecamatan Sidayu, Gresik, kemarin sekitar pukul 07.00 wib.
A. Munir Kasuf merupakan salah satu tokoh Muhammadiyah yang dimiliki oleh PCM Sidayu. Kiprahnya di desa Golokan sejak tahun 70an baik di dunia pendidikan maupun dakwah agama telah mengantarkannya menjadi sosok yang kharismatik.
Sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Dinas Pendidikan, beliau banyak meluangkan waktunya untuk Muhammadiyah. Mulai mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) dan SMP Muh. 09 Golokan, MTs Muh. 04 dan MAM 01 Sidayu. Selain mengajar, beliau juga sebagai Da’i (pendakwah agama).
(Baca: IMMawati Nurrima Dini Elysa, Ketua IMM Komisariat Psikologi UMSurabaya, Meninggal Akibat Kecelakaan)
Sosoknya yang lembut namun tegas dan penuh kharismatik itu juga pernah menjadi orang nomor satu di desa Golokan, sebagai kepala Desa selama periode 93 – 99. “Masyarakat Golokan pada umumnya, dan warga Muhammadiyah Golokan pada khususnya sangat kehilangan atas meninggalnya bapak kami, pak Munir yang meninggal dunia secara tiba-tiba. Beliau merupakan tokoh yang menjadi figur dan payung yang bisa mengayomi kami”. Tutur Arif, yang pernah menjadi muridnya dan pernah aktif di IRM Ranting golokan periode 93 hingga 96.
Pria kelahiran 25 September 1957 itu di akhir hayatnya masih duduk sebagai ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sidayu yang terpilih selama 2 periode. Di desa Golokan, beliau pernah menjadi ketua PRM dan sebagai lokomotif, penggerak Muhammadiyah Golokan sejak tahun 70-an.
(Baca juga: Subhanallah! Habis Mengimami Shalat Ashar, Ali Muklisin Wafat dalam Keadaan Puasa dan Selamat Jalan Mas Yudha: KOKAM Gresik yang Selalu Minta Izin Sang Ibu di Tiap Kegiatan)
“3 hari sebelumnya, almarhum masih membuka acara Baitul Arqam. Sepekan sebelum Ramadhan, beliau bersama rombongan PCM Sidayu juga berkunjung ke Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim untuk belajar managemen Muhammadiyah,” kata Wakil Ketua PWM Jatim, Nadjib Hamid MSi, memberi kesaksian tentang komitmen almarhum dalam ber-Muhammadiyah
Almarhum meninggalkan seorang istri, Nunuk Ru’aini, dan 3 anak serta 2 cucu. Semoga kepergiannya yang selama-lamanya ini mendapatkan tempat yang mulia disisi-Nya. Begitu juga perjuangannya dalam menggerakkan roda organisasi Muhammadiyah di Sidayu bisa menjadi spirit generasi penerusnya untuk tetap semangat mesti di usia senja. (hilmi/aan)