PWMU.CO – Menyikapi adanya polemik tentang wacana penerapan sekolah 8 jam sehari selama 5 hari, Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur menyatakan mendukung penuh Program Penguatan Karakter (PPK) yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tersebut.
”Setelah mencermati polemik yang sedang berkembang, santer terdengar adanya klaim, bahkan adanya penolakan sistem yang digagas oleh Mendikbud Prof Muhadjir Effendy. Maka dari itu, PWPM Jatim mendukung penuh program yang digagas oleh Kemendikbud,” ujar Ketua Umum PWPM Jatim Mukayat Al Amin MSosio kepada pwmu.co, Kamis (15/6).
(Baca: MUI Dukung Mendikbud Terkait Kebijakan 5 Hari Sekolah dan Sekolah 5 Hari Sepekan Justru Untungkan Madrasah Diniyah)
Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya ini pun menyebut ada lima alasan yang melatarbelakangi sikap yang diambil oleh Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur terkait dengan polemik tersebut.
Pertama, Pemuda Muhammadiyah sangat setuju penerapan sekolah 8 jam sehari selama 5 hari dengan mempertimbangkan positif dan negatif-nya untuk anak. ”Kami melihat tidak sedikit anak yang sepulang sekolah tidak langsung pulang ke rumahnya. Para siswa malah asyik nongkrong ataupun main tidak jelas. Ini tentu kurang baik,” terangnya.
Kedua, di zaman teknologi yang semakin canggih, kebanyakan anak telah mengenal IT. Bahkan, 99 persen anak sudah diberi fasilitas gadget. Sehingga tak jarang menimbulkan efek negatif bagi anak.
(Baca juga: Kemdikbud Bantah Kabar Akan Hapus Pelajaran Agama di Sekolah)
Ketiga, tidak sedikit orangtua wanita memilih menjadi wanita karir dengan ragam alasannya. Akhirnya, mereka kurang maksimal dalam mendidik dan mengawasi anak-anaknya. ”Dengan penerapan sekolah 8 jam sehari selama 5 hari, maka anak-anak akan bisa lebih terkontrol, baik keberadaannya maupun moralnya,” tegasnya.
Keempat, orang tua wanita karir akan terbantu dengan adanya sekolah 8 jam sehari selama 5 hari. ”Orangtua sudah tidak perlu susah payah lagi mencari pembantu atau pengasuh anak kalau di tinggal kerja. Selain itu Orang tua akan lebih tenang meninggalkan anak di sekolah karena sudah ada ahlinya,” tuturnya.
Kelima, dengan adanya sekolah 8 jam sehari selama 5 hari bisa menjadikan porsi pendidikan agama akan lebih banyak. ”Sekolah 8 jam sehari ini akan meningkatkan porsi pendidikan agama di sekolah yang sebelumnya hanya 3 jam saja,” pungkasnya.(fery/aan)