PWMU.CO – UKS SMK Muda Genteng Banyuwangi Jawa Timur menggandeng Puskesmas Kembiritan untuk mendeteksi dini kesehatan, Senin (18/9/2023).
Koordinator Unit Kesehatan Sekolah (UKS) SMK Muhammadiyah 2 (SMK Muda) Genteng Kadek Lindayani SPd menjelakan kegiatan merupakan program sekolah yang dilakukan setiap satu semester ini diikuti oleh siswa semua siswa kelas X
“Kegiatan ini dilakukan dengan cara kunjungan ke kelas-kelas. Pihak Puskesmas menerjunkan 5 orang personalnya. Dua di antaranya adalah Adi Karsono Amd dan Sutaji Am,” katanya.
Di hadapan siswa, Adi Karsono mengatakan dalam deteksi dini ini yang diperiksa adalah kesehatan mata dan kulit. Sambil dia menunjukkan kedua alat peraga, dia mengatakan pertama berupa snellen chart sebuah alat atau media optotype yang digunakan dalam pemeriksaan refraksi mata.
“Kedua lembaran kertas yang berisi gambar bercak kulit dengan beragam warna,” ujarnya.
Selanjutnya dia menempelkan snellen chart yang bertuliskan deretan huruf dan angka itu pada papan tulis yang berada di depan kelas.
Setelah itu, dia meminta siswa untuk bergantian mengecek kesehatan matanya. Siswa diminta berdiri dengan mengambil jarak 4 meter dari alat tersebut. Tangan kanan menutup mata yang kanan. Begitu pula untuk mata yang kiri ditutup dengan tangan kirinya.
Petugas menunjukkan deretan huruf dan angka, sedangkan siswa diminta untuk menyebutkan apa yang dilihatnya.
Bercak Warna Putih
Sementara itu, Sutaji Amd memperlihatkan lembaran kertas bergambar kulit bercak warna putih. Dia memberikan penjelasan tentang penyakit kusta atau lepra. Menurutnya mudah untuk mendeteksi penyakit ini dengan menggunakan kapas.
“Warna kulit yang nampak seperti bercak putih digosok dengan kapas. Jika tidak terasa alias mati rasa berarti ada indikasi terinfeksi penyakit kusta. Namun jika masih terasa berarti bukan penyakit itu,” jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan mata, siswa kelas X jurusan Teknik Kendaraan Ringan 4 atas nama Septian Galang, penglihatannya dinyatakan agak kabur, karena dia tidak mampu menyebutkan dengan jelas angka atau huruf yang telah ditunjukkan oleh petugas. Maka, dia merekomendasikan untuk berobat ke dokter mata.
Meskipun begitu, dalam pengakuannya dia merasa sangat senang dengan adanya kegiatan deteksi dini ini, sehingga dapat segera menindaklanjutinya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ega Pramana. Dalam pemeriksaan matanya dinyatakan dalam kondisi sehat. Dia mampu menyebutkan tiap huruf dan angka yang ditunjukkan oleh petugas dengan lancar dan lantang.
“Harapan saya, kegiatan seperti ini terus berlanjut dan mungkin bisa beralih ke indra yang lain, seperti telinga dan hidung,” pintanya.
Di akhir kegiatan, Adi Karsono menginformasikan kepada siswa tentang penyakit TBC yang masih menjadi penyebab tingkat kematian tertinggi di Indonesia.
“Oleh karena itu, para diharapkan selalu menjaga kesehatan. Jangan sampai mengonsumsi narkoba. Apalagi sampai terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang tentunya akan sangat merugikan masa depan siswa sendiri,” ujarnya. (*)
Penulis Taufiqur Rohman. Editor Ichwan Arif.