PWMU.CO – Setiap bacaan maupun gerakan shalat harus ada dalilnya. Tidak boleh berdasarkan logika. Demikian paparan Drs Saifuddin Zaini dalam Baitul Arqam Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Cabang Muhammadiyah (MPK PCM) Wiyung.
Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya ini menerangkan bahwa tata cara ibadah harus berdasarkan atau sesuai dengan dalil, dan sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah.
(Baca: Iktikaf Keliling Panti, Cara MPS Surabaya Hidupkan 10 Malam Terakhir Bulan Ramadhan)
Para peserta yang rata-rata adalah guru ini begitu antusias menyimak materi yang disampaikan oleh pemateri. Sebab, Saifuddin yang tidak hanya memberikan materi teori saja, tapi juga langsung mempraktekannya.
Saifuddin mencontohkan pada saat takbiratul ihram misalnya, posisi tangan diangkat sejajar dengan telinga seraya mengucap Allahu Akbar dengan keras, baru kemudian tangan mendekap. Sedangkan untuk rukuk, sujud dan duduk di antara dua sujud, hingga salam semuanya juga sudah diatur secara detail.
”Untuk rujukan dalil maupun lainnya bisa dilihat detail di Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah,” terangnya di hadapan 100 peserta yang hadir di Masjid At Taqwa SD Muhammadiyah 15 Surabaya, Kamis (15/6).
(Baca juga: Kenapa Orang yang Kelupaan Sesuatu Mudah Ingat saat Shalat? Berikut Penjelasannya dari Aspek Ilmu Otak)
Saifuddin menegaskan kembali bahwa masalah shalat harus jelas tuntunannya. ”Semuanya harus berpijak pada apa yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW,” ujarnya di sela-sela praktek teori bagaimana gerakan shalat yang benar.
Sementara itu, M. Natsir, Ketua MPK PCM Wiyung yang juga Kepala SD Muhammadiyah 15 Surabaya mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk membekali kader-kader Muhammadiyah tidak hanya profesional di bidangnya, tapi ibadahnya juga bagus dan mantab sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW.
”Semoga Baitul Arqam tahun ini bisa menjadi bekal dalam mewujudkan kader Muhammadiyah yang profesional sesuai dengan tema yang diangkat kali ini,” harapnya.(fery/aan)