Guangzhou China, Kami Kembali Datang untuk Bertarung

Dari kiri: Pahri, Nando, Nadhira dan Firdi. Mejeng depan Gate 5 Bandara 2F Soekarno Hatta, sebelum flight ke Guangzhou China.

Guangzhou China, Kami Kembali Datang untuk Bertarung, Oleh KH M. Fahri SAg MM Direktur Pesantren Entrepreneur Muhammadiyah (PEM) Gondanglegi

PWMU.CO – Hari ini saya mendampingi dua santri Pesentren Entrepreneur Muhammadiyah (PEM) yang juga siswa SMK Muhammadiyah 7 (Mutu) Gondanglegi Malang yang akan bertarung di ajang robotik tingkat internasional di Guangzhou China. Tentu ini kebanggaan yang luar biasa bagi saya. Karena tidak semua sekolah apalagi pesantren bisa berlaga di Guangzhou Vocational School for Tourism and Business.

Sesuai jadwal, pukul 21.30 WIB dari terminal 2F Bandara Soekarno Hatta, pesawat Air Asia akan membawa saya dan rombongan terbang ke Guangzhou China. Sebelum kaki menginjak tanah Negeri Panda, pesawat akan transit terlebih dahulu di Kuala Lumpur Malaysia.

Selanjutnya melintasi tetitorial udara Kamboja, Vietnam, Thailand, dan Laos. Sayang penerbangan di malam hari, saya tak bisa meneropong bumi indah dari angkasa.

Ke Guangzhou China bukan kali pertama bagi saya. November 2016 bersama dengan 42 kepala SMK Muhammadiyah se-Indonesia sempat berburu ilmu dan teknologi. Belajar ke beberapa vokasi maju yang ada di Guangzhou dan Shenzhen.

Membuka mindset yang beku, mendobrak cakrawala berpikir maju dan mendorong semangat kerja keras kepala sekolah Muhammadiyah. Alhamdulillah banyak hal yang dapat dikembangkan mereka sesampai di Tanah Air. Seperti rancang bangun tablet, elektrikal, sepeda motor dan mobil listrik.

Kehadiran ke Guangzhou China kali ini, saya membawa dua santri yaitu; Hafiz Maulana Fernando dan Al Alifia Nadhira Akbar. Saya katakan kepada kedua santri ini, “Kita datang ke Guangzhou tidak sebatas menjadi peserta dan mencari pengalaman, tapi kita tunjukkan anak- Indonesia itu bisa dan anak Indonesia itu hebat. Seperti jargon SMK selama ini, ‘SMK Bisa, SMK Hebat, SMK Bisa Hebat’.

Menjadi bisa hebat tentu tidak mudah. Perlu keringat deras dan kerja keras. Sebab itu, Nando dan Nadhira, demikian ia dipanggil, harus melahap menu latihan yang diberikan oleh pelatih dan pembimbing. Selain dari pembimbing ekstra robotic sekolah, kami juga mendatangkan trainer robotic terbaik nasional dari Tim Racer Robotic yang bermarkas di Tanggerrang Banten.

Di International Robotic Competition 2023 Guangzhou China, dua santri PEM Gondanglegi akan mengikuti lomba Coding Challenge dan New Agricultural Star Challenge. Dua bidang ini lagi ngetrend. Diharapkan dengan perkembangan coding dan agricultural modern yang berbasis sains dan intelegence artificial dapat membantu manusia dalam mencari solusi dan memecahkan masalah yang dihadapi.

Perlu diketahui tahun 2023 ini, santri PEM dan siswa SMK Mutu Gondanglegi bertabur prestasi di tingkat internasional. Di antaranya; Muh Arafat Zidan juara 2 tungal putra dan juara 3 ganda campuran tenis meja di Berlin Jerman.

Di bulan Juli, Iva dan Alvin mengharumkan Indonesia di ajang International Robotic Competition di Daejeon Korea. Agustus bulan lalu giliran Dava Ananda dan Teguh Satrio Wicaksono mengharumkan Indonesia di ajang kompetisi robotic Internasional di Universitas Malaya Malaysia.

Besar harapan semoga, dua santri PEM dan siswa SMK Mutu Gondanglegi yang akan bertarung di International Robotic Competition Guangzhou China 23-24 September 2023 dapat mempersembahkan prestasi yang terbaik untuk Indonesia. Mohon sambung doanya semoga lancar, aman, dan sukses. Amin. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version