PWMU.CO – Untuk pertama kalinya, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Penanggungan, Klojen, Kota Malang menyelenggarakan Baitul Arqam di Homestay Sumber Hidup Jalan Raya Tlekung 138 Batu.
”Kata Baitul Arqam tentu tidak asing lagi bagi kader-kader Muhammadiyah. Tapi hal itu menjadi istilah baru bagi simpatisan Muhammadiyah di Penanggungan. Karena ini merupakan Baitul Arqam perdana di sini,” ujar H Nugraha Hadi Kusuma, Ketua PRM Penanggungan dalam sambutan pembukaan Baitul Arqam, Jum’at (16/6).
(Baca: Ini Asal Muasal Baitul Arqam dalam Pengkaderan Muhammadiyah dan Baitul Arqam, Tonggak Awal Pengkaderan Islam)
Nugraha mengatakan problem terbesar dalam gerakan Muhammadiyah di tingkat ranting adalah belum fahamnya para simpatisan akan ideologi dan gerakan Muhammadiyah secara benar. Oleh karena itu, diperlukan adanya perkaderan formal sebagai bentuk keseriusan ranting dalam gerakan Muhammadiyah. ”Kami mempunyai agenda besar untuk gerakan Muhammadiyah di tingkatan ranting, maka dari itu diperlukan kader- kader yang tangguh dan militan,” terangnya.
Wakil Ketua LPCR PWM Jatim itu menyampaikan PRM Penanggungan yang mempunyai tagline ‘Kampung Kader’ akan membentuk NA, Pemuda, IPM dan HW di Ranting Penanggungan. Rancananya, pembentukan dilakukan saat penutupan Baitul Arqam.”Tak kalah penting lagi adalah harus adanya amal usaha Muhammadiyah ataupun Aisyiyah di tingkatan ranting,” tagasnya.
(Baca juga: DANA untuk Penguatan Jaringan dan Isu-Isu Keperempuanan)
Di kesempatan yang sama, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Klojen Ir Ikhtibar Nawa Atmaja menegaskan bahwa bapak/ ibu sekalian yang sudah berada di sini berarti sudah siap untuk menjadi Muhammadiyin. Untuk itu, Ikhtibar berharap semua yang hadir bisa menghidupkan gerakan Muhammadiyah di Penanggungan.
”Saya ini hampir tidak percaya berada di sini. Karena ini adalah Baitul Arqam tingkat ranting yang pertama kali diadakan setelah sekian puluh tahun. Tidak hanya se-cabang, tapi se-Kota Malang,” Ikhtibar mengakhiri sambutannya sambil mengatakan bahwa PRM Penanggungan bisa menjadi pionir dalam revitalisasi gerakan kader.
Baitul Arqam PRM Penanggungan diikuti 30 peserta yang terdiri dari kader Muhammadiyah, Aisyiyah dan kader-kader muda calon pimpinan Ortom tingkat ranting.(uzlifah/aan)