PWMU.CO- PCM Semampir hadir di Pengukuhan Bersama Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah se kota Surabaya di Smamda Tower Jl. Pucang Adi No.128, Gubeng, Surabaya, Ahad (24/9/2023).
Keluarga besar PCM dan PCA Semampir mengenakan batik Muhammadiyah warna biru dengan motif bunga warna coklat. Logo sang surya tampak menonjol menjadi bunga di antara sulur dan daun.
PCM dan PCA lainnya juga datang dengan seragam khasnya. Mayoritas batik. Warnanya berbeda-beda. Sebagian lagi baju koko dengan logo dan nama PCM masing-masing. Ada juga yang pakai jas warna hitam, abu-abu, krem dengan logo Muhammdaiyah di saku.
Seragam PCA mayoritas batik nasional Aisyiyah warna hijau. Dipadu kerudung kuning dan bawahan kain batik.
Maryoto (78), Ketua PCM Semampir dan Tohari (54) dari majelis Dikdasmen secara bersamaan keluar dari lift yang mengantarkan mereka ke gedung lokasi pengukuhan tepatnya di Tower SMAMDA dengan senyum bahagia menunjukkan identitas dirinya yang menempel di seragam batik yang dikenakan dengan nama dada tertulis PCM Semampir Surabaya.
“Saya ini termasuk ketua terpilih dan baru, maka saya mengadakan perubahan, pertama dengan menggunakan seragam baru dan membudayakan disiplin tepat waktu dan program kami terdekat adalah audiensi dengan Camat Semampir agar bisa saling mengenal,” ujarnya.
Ia menceritakan, seragam ini kita beli dengan swadaya karena kecintaan kami pada Muhammadiyah dan mengamalkan pesan pendirinya yaitu KH Ahmad Dahlan untuk menghidup-hidupi Muhammadiyah dan tidak mencari kehidupan di Muhammadiyah.
Delapan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Semampir yang mengenakan seragam batik Muhammadiyah berswafoto di depan panggung pengukuhan PCM-PCA Se Kota Surabaya sebelum acara dimulai sambil menunjukkan nama dada yang bisa dilepas untuk disesuaikan penggunaannya.
Huda Dwi Haryono (42) dari Majelis Kesos PCM Semampir yang diberi tugas untuk membelanjakan kain batik di Yogya menceritakan, pemilihan warna dan motif berdasarkan kesepakatan bersama karena ada banyak pilihan.
Setelah itu dia menghubungi saudara yang tinggal di Yogya untuk minta tolong dibelikan sesuai contoh di galerinya Suara Muhammadiyah Store dan dikirim ke Surabaya.
Penulis Tri Eko Sulistiowati Editor Sugeng Purwanto