PWMU.CO – Kunci SD Mudipat hebat adalah karena berserikat. Hal itu disampaikan Kepala SD Muhammadiyah 4 (SD Mudipat) Surabaya Edy Susanto MPd saat Lokakarya Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Sabtu (23/9/2023).
Acara yang diselenggarakan SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang Surabaya ini menghadirkan Pengawas Pendidikan Kecamatan Gubeng Surabaya Drs Muhammad Naim MPd sebagai narasumber.
Selain itu, turut hadir memberi motivasi kepada peserta 96 guru Mudipat, yaitu Ketua dan Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngagel Ah Zaini MPd dan Sugeng Purwanto, serta Ketua Majelis Dikdasmen PCM Ngagel Suyatno MPd, di Auditorium The Millenium Building Mudipat.
Naim mengupas seluk beluk IKM dengan piawai. Semuanya dijelaskan secara rinci dalam mempersiapkan bahan ajar yang terbaik untuk diterapkan dalam proses pembelajaran terhadap siswa. Dia berharap dengan pelatihan ini nantinya dapat diaplikasikan dengan baik untuk siswa.
Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya Edy Susanto MPd mengatakan semua guru Mudipat harus paham IKM. Karena Mudipat sekolah penggerak yang sudah menerapkan kurikulum merdeka di kelas 1, 2, 4, dan 5.
“Lokakarya ini untuk panjenengan semua. Agar guru Mudipat semua pinter,” tegas Edy.
Dalan IKM, tambahnya, ada profil pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu: 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan global, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif.
“Di IKM ada Proyek penguatan profil pelajar Pancasila (p5). Mari kerjakan dengan baik.” terang suami Siti Rahmah SPd ini.
Guru Mudipat Jadi Trainer for Trainer
Menurutnya, Guru Mudipat harus menjadi pembelajar. Tidak boleh ada yang keberatan ikut pelatihan semacam ini. Guru Mudipat harus menjadi penggerak pendidikan di Indonesia. Bahkan dia ingin guru Mudipat menjadi trainer for trainer. Pelatihnya pelatih.
“Kalau orang lain bisa kita pasti bisa. Apalagi yang masih muda-muda. Kapan-kapan saya kirim njenengan ke sekolah-sekolah lain,” kata Ketua Majelis Dikdasmen PCM Kenjeran itu.
Edy secara retoris bertanya, kenapa Mudipat Hebat? Karena semua pegawai Mudipat berserikat. Yakni selalu mengutamakan kebersamaan dan kemajuan. Itulah landasan Mudipat menjadi sekolah hebat.
“Karana kita berserikat. Berkumpul. Semua di Mudipat dipikir bareng dilakoni bareng dirasakno bareng. Itulah berserikat,” katanya.
Edy menambahkan, dirinya berterima kasih dan bersyukur karena selama dirinya umrah 14 hari ditambah sakit 3 hari, Alhamdulillah sekolah tetap berjalan kondusif, aman, dan pembelajaran lancar.
“Indikatornya tidak ada orang tua komplain. Itu artinya sistem di Mudipat sudah berjalan. Di Mudipat bukan soal sinten tapi tentang sistem,” akunya disambut aplaus audiens.
Di akhir sambutannya, Edy mengutip kata bijak Stephen Covey: Ketika kamu menunjukkan empati yang besar terhadap orang lain, energi negatif mereka menurun dan digantikan oleh energi yang positif. Itulah ketika kamu lebih kreatif dalam menyelesaikan masalah.
Salah satu peserta lokakarya, Panca Indrayani SPd mengaku lokakarya IKM ini sangat bermanfaat bagi guru. Guru semakin paham IKM. Sehingga ke depan dapat mengembangkan kompetensi dan menanamkan nilai karakter bagi peserta didik secara berkelanjutan.
“Di IKM ada pembelajaran kokurikuler yang diekspresikan dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Ini sangat bermanfaat bagi siswa, mereka berlatih mengemukakan pendapat, lebih kritis, kreatif, dan termotivasi dalam setiap pembelajaran,” tutur guru senior wali kelas 1-E tersebut. (*)
Liputan Mulyanto Editor Nely Izzatul