PWMU.CO – Kampung binaan dari Urban Care Community (UCC) dikunjungi oleh Dahlan Iskan. Menteri BUMN di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini datang bukan tanpa direncanakan, tapi ini merupakan agenda yang telah disiapkan oleh Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Surabaya bersama dengan UCC.
Kehadiran Dahlan disambut dengan penampilan musik angklung yang dibawakan oleh Harmony Angklung Jagir. Mereka memainkan beberapa buah lagu. Setelahnya, anak-anak dengan khidmat mendengarkan cerita dari Dahlan.
(Baca: Ketika Dahlan Iskan Sambangi Sekretariat IPM Semampir, Begini Reaksi Kader Muda Muhammadiyah)
Mantan Dirut PLN ini menyampaikan banyak hal kepada anak-anak di pinggiran Kali Jagir, Wonokromo, Surabaya. Mulai dari pengalaman Dahlan semasa kecil, hingga menjadi orang yang sukses seperti sekarang.
Mantan CEO Jawa Pos Group mengungkapkan bahwa poin penting yang harus dilakukan agar menjadi sukses adalah meningkatkan budaya literasi dalam keseharian.”Selain banyak kerja dan usaha, kita harus memperbanyak membaca dan menulis. Itu sudah saya lakukan sejak kecil,” tutur Dahlan memberi motivasi.
Dahlan lantas menceritakan ketika teman-teman seusianya asyik bermain, dirinya lebih memilih mengembala kambing di pinggir sungai sambil membaca. ”Kebiasaan tersebut yang mengantarkan saya ke gerbang kesuksesan hingga kini,” ceritanya.
(Baca juga:Nyanyian Dahlan Iskan di Depan Anak-Anak Panti Asuhan Muhammadiyah)
Dahlan menekankan agar jangan sampai ragu untuk memiliki mimpi yang besar. ”Kita semua sama. Bapak (baca:Dahlan) juga dulu seperti kalian berasal dari pinggiran sungai. Suka berenang di sungai. Bedanya, Bapak waktu sekecil kalian, Bapak tidak bisa main angklung. Kalian lebih pinter, berkat bantuan kakak-kakaknya. Coba dulu Bapak ketemu kak Ica, bisa jago angklung juga Bapak,” selorohnya sambil tertawa bahagia.
Sebelum acara ditutup, Dahlan kembali meminta anak-anak untuk memainkan satu buah lagu lagi. Lagu tersebut dipersembahkan untuk kakak-kakak pembina UCC. Anak-anak binaan UCC memainkan lagu gundul-gundul pacul yang ternyata memiliki kenangan tersendiri buat Dahlan. ”Ini lagu saya dari SD hingga SMP. Saya bisanya lagu ini saja, tidak ada yang lain,” ungkap beliau sambil tersenyum.
(Baca juga: Inilah Pesan-Pesan Dahlan Iskan saat Dikunjungi Tokoh-Tokoh Muda Muhammadiyah Surabaya)
Budaya literasi dirasa sangat kurang di kawasan pinggiran Sungai Stren Jagir, maka dari itu penanaman budaya literasi sejak dini perlu dilakukan agar anak-anak di pinggiran Sungai Stren Jagir menjadi generasi yang berkualitas di masa depan.
”Semoga kegiatan ini dapat menambah motivasi adik-adik dalam meraih cita-citanya kelak. Selain itu, budaya literasi dapat tertanam dan menjadi kebiasaan di kehidupan adik-adik di Jagir,” ujar Ketua PDNA Surabaya Irma. (azrohal/aan)