Di Luar Bayangan
Sebenarnya, sebelum pemberangkatan ada beberapa percakapan yang cukup menggelitik. Tepat satu pekan sebelum pelaksanaan acara, Kepala SMPM 2 Ponorogo Indah Sulistyowati SPd mengabarkan kepada seluruh guru terkait info keberangkatan studi tiru tersebut.
Rekan guru sempat merasa kaget saat mengetahui bahwa rombongan dari PCM dan Majelis Dikdasmen cukup banyak yang mengikuti. Sebagian guru membayangkan suasana perjalanan akan terasa menegangkan karena sebelumnya tidak begitu mengenal dekat dengan PCM maupun Majelis Dikdasmen.
“Ternyata tidak semenegangkan itu,” ucap Wiwin Diyah Ayu Heni Prasetyowati SPd, Guru Pendidikan Kewarganegaraan SMPM 2. Menurutnya perjalanan bersama rombongan ini banyak memunculkan kenangan-kenangan karena genre lagu yang diputar lagu-lagu lama.
“Bapak-bapak PCM juga ternyata seramah-ramah itu. Saya saja yang guru baru jadi merasa seperti sudah kenal lama,” ungkapnya.
Tak hanya itu, selama kegiatan di lokasi pun PCM, Majelis Dikdasmen, juga SMPM 2 Ponorogo saling berbaur, bertukar informasi dengan Bapak-Ibu guru dari SMAM X Surabaya.
“Seperti tidak ada sekat dan sehangat itu,” imbuhnya.
Tak berhenti di situ, suasana di perjalanan pulang pun keakraban yang terjalin semakin erat. Bahkan ketika rombongan berhenti untuk makan malam di salah satu warung di Madiun, semua membaur dan menikmati makan malam dengan diskusi-diskusi ringan tanda kedekatan.
Menjelang perjalanan hampir sampai, tidak disangka Ketua PCM Ponorogo Drs Bambang Dri Atmodjo MPd berkenan menyanyikan sebuah lagu berjudul Kemesraan.
Lagu lama tersebut atas permintaan Parno MPd, salah sagu anggota Majelis Dikdasmen dan PNF.
“Sekarang bisa diputar lagu Kemesraan agar PCM, Majelis juga SMP setelah ini semakin mesra, ” celetuknya sambil tertawa. Hal tersebut mengundang gelak tawa dari penumpang yang lain.
Lagu pun diputar mengiringi laju bus yang tinggal menghitung menit untuk sampai di lokasi utama SMPM 2 Ponorogo.
Semoga setelah ini, kita mampu merealisasikan apa yang kita dapat hari ini dari SMAM X Surabaya dan SMPM 2 Ponorogo semakin maju dan berkembang,” ucap Riptoyo menutup perjalanan. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni