PWMU.CO – Gandeng Lazismu sebagai mitra program, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Ponorogo membangun masjid di Ngebel Ponorogo. Pada Rabu (27/9/2023) mereka meresmikan Masjid Al-Mujabbar.
Kegiatan ini dihadiri pimpinan Lazismu PP Muhammadiyah Gunawan Hidayat ST MT, Kepala Divisi Registrasi dan Analisa Kemaslahatan BPKH Agung Sri Hendarsa ST MEng, Anggota DPR RI Sri Wahyuni SSos, Lazismu Jawa Timur Muhammad Masrukh ST, dan Ketua Lazismu Derah Kabupaten Ponorogo Pamuji Budi Santoso SKep.
Masjid yang terletak ±2 kilometer dari Telaga Ngebel ini berada di Desa Wagir Lor, Ngebel, Ponorogo. Kini telah menjadi pusat kegiatan ibadah dan sosial masyarakat setempat.
Bangunan masjid itu memerlukan penyempurnaan yang signifikan pada beberapa pengerjaan. Yakni pengerjaan halaman (paving dan kanopi), talut-pagar-gapura, pengadaan pintu, pembuatan dua gudang, finishing lantai, dinding dan ornamen serta saluran buangan air.
“Semua pengerjaan untuk menciptakan tempat ibadah yang representatif. Oleh karena itu, kerja sama antara BPKH dan Lazismu Ponorogo menjadi solusi”, tutur Sigit, pendamping dai Lazismu Ponorogo.
Kontribusi BPKH
Agung Sri Hendarsa mengungkap, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) turut berperan dalam pembangunan masjid ini. Di mana kegiatan ini merupakan Program Kemaslahatan dari BPKH yang bersumber pada Dana Abadi Umat (DAU) serta melalui prosedur yang ada.
DAU merupakan sejumlah dana yang diperoleh dari hasil pengembangan DAU, sisa biaya operasional penyelenggaraan ibadah haji, dan sumber lain yang halal serta tidak mengikat.
Lazismu dipercaya oleh BPKH untuk menjadi mitra dalam realisasi program kemaslahatan untuk pembangunan Masjid al-Mujabbar. Lazismu sebagai Mitra BPKH juga turut serta mengawal proses pembangunan mulai dari perencanaan, pengawasan, dan pelaksanaan pembangunan masjid agar sesuai standar yang dibutuhkan dan sesuai kebutuhan masjid setempat.
Adapun penerima manfaat utama program ini ialah masyarakat Wagir Lor, Ngebel. Sumono, Kepala Desa Wagir Lor menuturkan, “Pembangunan masjid ini sangat dinantikan masyarakat setempat.”
Mereka menyambut antusias penyerahan masjid ini. Ia berharap, “Masjid menjadi sarana ibadah, mampu meningkatkan semangat dalam beribadah di masjid, dan selalu memakmurkan masjid.” (*)
Penulis Rahmat Fandi Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni