Muhammadiyah Harus Jalan Terus
Busyro pun mengajak seluruh anggota Rakernas untuk memaknai bersama kehadiran Muhammadiyah itu semakin sangat signifikan, bukan hanya untuk kepentingan masyarakat di sektor pendidikan, ekonomi dan kesehatan saja, tetapi juga sesungguhnya partai politik itu memerlukan Muhammadiyah.
“Ketika partai politik dalam situasi tertentu sangat dibatasi untuk tidak bisa berperan kader-kadernya secara maksimal, Muhammadiyah tetap hadir,” tandasnya.
Busyro mengaku senang serta bergembira bahwa LHKP dalam batas tertentu memberikan langkah-langkah yang proporsional dan rasional, bagaimana agar kader-kader di lintas Parpol bisa berkhidmat di posisi politik, misalnya di DPD dan lain-lain.
“Kader Muhammadiyah (di politik) juga banyak yang memperoleh prestasi dengan cara dan langkah-langkah yang bagus, sehingga menurut saya LHKP perlu menghimpun pemikiran-pemikiran tersebut selama Rakernas ini,” katanya.
Selain itu, menurutnya, yang penting setelah Rakernas ini harus ada program yang lebih konkret, yang proaktif, dan itu nanti bisa memperkuat posisi Muhammadiyah di masing-masing wilayah dalam rangka mempertajam posisinya sebagai salah satu pilar politik.
“Dalam arti politik sebagai pilar nilai-nilai, bukan organisasi politik, yaitu untuk memperkuat peran negara,” tegasnya.
Dia juga menegaskan, kalau negara sedang mengalami disorientasi seperti sekarang ini, maka Muhammadiyah harus jalan terus.
“Bagaimana agar 4 tahun ke depan LHKP mampu meningkatkan peran-peran yang terkait dengan relasi kenegaraan itu dengan konsep-konsep yang mencerminkan aktualisasi tauhid sosial, sebagaimana keputusan Muktamar Aceh,” pungkasnya. (*)
Penulis Nely Izzatul