PWMU.CO – Muhammadiyah Harga Mati hal itu diungkapkan Anggota Lembaga Dakwah Komunitas Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Ain Nurwindasari SThI MRKH, Sabtu (30/9/23).
Dalam materinya di kegiatan Sarasehan Pra-Musyawarah Cabang (Musycab) Pemuda Muhammadiyah (PM) dan Nasyiatul Aisyiyah (NA) Gresik Kota Baru (GKB) di Aula SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School) Jalan Berlian VIII No 2 Perumahan Pondok Permata Suci (PPS) Manyar Gresik dia tidak bisa digambarkan atau dideskripsikan dengan kata-kata saat di Muhammadiyah.
“Saya bermuhammadiyah terinspirasi dari kedua orang tua saya. Meski keduanya bukan pengurus Muhammadiyah dan hanya penggembira, kecintaan kami pada Muhammadiyah harga mati yang tidak mungkin bisa diganti dengan bendera lainnya meski kami bukan siapa-siapa di Muhammadiyah,” ungkapnya.
Dia menegaskan, dalam bermuhammadiyah jadilah kader yang tangguh dan jangan mudah mengeluh. Ain sapaan akrabnya memulai dengan menceritakan perjalanannya dalam di Muhammadiyah.
“Saya mulai aktif bermuhammadiyah saat aktif di Sekretaris Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Cerme, di sanalah saya terinspirasi oleh sosok ketua IPM yang tangguh,” ungkapnya.
Dia yang notabene pendiam dan pemalu, dulu saat usia sekitar 16-17 tahun belum berani untuk tampil di depan forum sehingga ketika melihat orang lain berani tampil. “Di sinlah saya terinspirasi,” ujar alumni angkatan pertama Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) PP Muhammadiyah Putri.
Dia mengungkapkan, salah satu inspirator sdalam bermuhammadiyah adalah Bapak Alm Rukhin ayah kepala SMA Muhammadiyah 10 GKB Ulyatun Nikmah SPd. “Seluruh nasihatnya selalu mengena dihati saya,” terangnya.
Ibu dua anak itu menjelaskan, dalam al-Quran surat Muhammad Ayat ketujuh dijelaskan, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.
“Saat kita menolong agama Allah meski kondisi kita penuh keterbatasan, pasti akan Allah tolong bagaimanapun caranya!,” tegasnya.
Dia mengaku bersyukur karena selama ini selalu diberi pertolongan. “Salah satu contohnya melalui IPM saya mendapatkan beasiswa kuliah di perguruan tinggi,” ungkapnya dalam kegiatan bertema Militansi Kader Muhammadiyah GKB ini dihadiri oleh bakal calon PCPM dan PCNA GKB Gresik.
Ketika, sambungnya, melanjutkan pendidikan S2 di Malaysia bertemu dengan orang-orang yang luar bisa di Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) dan Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRIA) yang militansinya tidak diragukan lagi. (*)
Penulis Waviq Amiqoh. Editor Ichwan Arif.