PWMU.CO – Pengukuhan PCM Sidoarjo dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) berlangsung di halaman SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo, Sabtu (30/9/23).
Ketua PDM Sidoarjo Prof Dr Dzoul Milal MPd dalam sambutannya mengingatkan jajaran PCM dan PCA Sidoarjo untuk kerja sat-set wat- wet.
”Pertama saya ucapkan selamat kepada PCM dan PCA Sidoarjo beserta unsur pembantu pimpinan dan majelis-majelisnya,” kata guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya.
Kedua, sambung dia, mangan bakwan ngombene dawet, mari pengukuhan langsung sat-set wat-wet. Langsung kerja, langsung melaksanakan program kerja yang direncanakan.
Ketua PDM Sidoarjo itu mengingatkan, organisasi Muhammadiyah ini adalah alat menegakkan kebenaran. Dalam berorganisasi harus Track. T artinya transparan antar pimpinan, tidak ada keinginan yang tersembunyi. ”Misalnya, ada pimpinan mau jadi caleg. Harus transparan dan trust antar pimpinan, tidak ada satu menikung yang lain,” ujarnya.
R singkatan dari responsif terhadap masalah yang terjadi di masyarakat. Semua masalah yang terjadi di organisasi. ”Kalau ada tetangga yang kesulitan ekonomi, kita harus cepat respon apa yang bisa kita lakukan untuk membantu tetangga,” jelasnya.
A sama dengan Akuntabel. Artinya bisa dipertanggungjawabkan. Semua yang direncanakan, semua yang dilakukan bisa dipertanggungjawabkan. Karena di akhir masa periode ada laporan pertanggungjawaban yang disampaikan ke jamaah.
C dari kata communication, collaboration, harus dilakukan, tidak boleh hanya satu orang yang mengurusi segala hal. Kalau ada kegiatan belum berjalan karena orang berarti organisasi belum berjalan, organisasi harus berjalan berdasarkan sistem, siapapun orangnya harus berjalan.
”Kita lakukan semuanya secara kolektif. Kerja sama antara Muhammadiyah dan Aisyiyah, kerja sama sebaik-baiknya. Sebagai keluarga yang sakinah harus ada kekompakan antara Muhammadiyah dan Aisyiyah di semua kegiatan. PCM bisa membatu material ke PCA,” jelasnya.
Terakhir K dari kata kompak. Tidak ada friksi, tidak ada konflik, kalau ada masalah bisa didiskusikan, kalau itu bisa dijalankan maka organisasi bisa menjalankan programnya.
Prof Milal menganalogikan kerja organisasi seperti kereta api. ”Kerja kita harus seperti kereta api, yang selalu on time, kita biasakan, kereta api kalau ada yang menghalangi akan ditabrak, kalau ada yang terlambat ya kita mulai, kalau ada yang membebani maka akan ditarik, kereta api sesuai jalur, sesuai aturannya.
”Hanya satu yang tidak boleh ditiru dari kereta yaitu hanya melayani yang bayar, itu yang tidak bisa diikuti,” tandasnya.
Penulis Mahyuddin Editor Sugeng Purwanto