TK Aisyiyah 41 Menganti Ajarkan Cinta Kepada Rasulullah 

Siswa memamerkan atribut pawai bertema I Love Muhammad, Jumat (29/09/2023). (Laili Uswatin/PWMU.CO)

PWMU.CO – TK Aisyiyah 41 Menganti, Gresik, ajarkan cinta kepada Rasulullah kepada siswa, Jumat (29/09/2023). 

Serangkaian kegiatan terselenggara ketika memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Pertama, siswa bekerja sama dengan orang tua membuat atribut dengan tema ‘I Love Muhammad’. 

Antusiasme orang tua dalam menyiapkan atribut membuat pawai semakin semarak. Siswa diajak pawai taaruf dengan membawa atribut yang sudah disiapkan bersama orang tua masing-masing. 

“Lihat Bunda, aku dibuatin Mama. Bagus, kan?” celetuk Qisya Syafa Viandika, salah satu peserta didik kelompok A, sambil memamerkan bendera yang dibawanya. 

Sesaat sebelum pawai, Adam Amirullah Ramadhan–salah satu peserta didik yang membawa atribut paling mencolok–ditempatkan di barisan paling depan. Laili Uswatin SPd Wali Kelas Kelompok B pun penasaran, “Bagus sekali Adam, siapa yang bantu buatkan?” Adam menjawab penuh semangat, ternyata dia dibantu mamanya. 

Pawai Taaruf ini berlangsung sekitar pukul 07.30 WIB dengan rute mulai dari halaman TK Aisyiyah 41-Jalan Raya Sidowungu-Lapangan Sidowungu-dan kembali lagi ke area TK Aisyiyah 41. 

Deco (dua dari kanan) mengenalkan kepada teman-temannya macam-macam kue yang sudah dikumpulkan, Jumat (29/09/2023). TK Aisyiyah 41 Menganti Ajarkan Cinta Kepada Rasulullah  (Laili Uswatin/PWMU.CO)

Beberapa Golongan dalam Islam 

Selain membawa atribut pawai, siswa juga diminta membawa dua macam kue basah. Selama peserta didik melakukan pawai, para Ikatan Wali Murid Aisyiyah (Iwama) menyiapkan jajanan yang sudah dikumpulkan siswa ke dalam tampah bambu. Mereka menikmati jajanan bersama setelah pawai. 

Saidah SAg, penanggung jawab kegiatan, mengenalkan berbagai macam makanan tradisional yang anak-anak bawa dari rumah. “Ada tiga macam kue lemper di sini. Ada yang berbentuk kotak, ada yang bulat, dan ada juga yang lonjong. Meskipun begitu, namanya tetap sama yaitu lemper,” terang Saidah. 

Begitu juga dengan agama Islam, sambungnya, ada berbagai macam golongan. “Ada Muhammadiyah, ada NU, ada LDII. Tapi meskipun golongannya berbeda, kita semua adalah sama, yaitu sama-sama agama Islam,” lanjutnya. 

Siswa sangat antusias ketika mendapat pertanyaan seputar nama-nama kue yang ada di dalam tampah bambu. Revan, salah satu peserta didik kelompok B, menyebut kue tok sebagai kue sabun karena bentuknya seperti sabun batang. Kue favoritnya hari itu onde-onde, kue bulat berbahan dasar tepung ketan putih yang berisi kacang hijau kupas. 

“Alhamdulillah, kegiatan hari ini berjalan dengan lancar dan tidak ada yang rewel. Semoga anak-anak bisa memaknai kegiatan pada pagi hari ini sebagai kegiatan yang bisa menumbuhkan cinta anak kepada Rasulullah SAW,” tutup Saidah di akhir kegiatan. (*) 

Penulis Nadhirotul Mawaddah Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version