PWMU.CO – Siswa SMK Muda Genteng Banyuwangi Kaluko Ageng Gumelar juara 1 Mechanical Engine Competition (MEC) 2023, Ahad (1/10/2023).
Kaluko Ageng Gumelar kelas XI jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Satu siswa lagi juara 3 atas nama Muhammad Ihbal kelas XII Teknik Sepeda Motor SMK Muda Genteng.
Keduanya mendapatkan juara saat mengikuti lomba MEC 2023 se-Karesidenan Besuki. Meliputi Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Jember, dan Probolinggo. Penyelenggara lomba ini adalah Fakultas Teknik Mesin Universitas Negeri Jember (Unej).
Pembimbing lomba SMK Muhammadiyah 2 Genteng, Luki Pratama, mengatakan SMK Muda mengikutkan empat siswa dalam lomba ini. Mereka adalah Kaluko Ageng Gumelar, Muhammad Ihbal, Hafidz Salman Alfarisy, dan Muh Fernando Ardiansyah.
Pelaksanaan lomba ini dilakukan dengan tiga tahap. Tahap pertama materinya mengerjakan soal pilihan ganda. Tahap kedua presentasi. Tahap yang ketiga trouble shooting dan tes wawasan.
Untuk tahap yang pertama, lomba dilaksanakan pada tanggal (10/9/2023) secara daring. Para peserta mengerjakan soal pilihan ganda. Tempat pelaksanaan di sekolahnya masing masing. Sebanyak 274 peserta siswa SMA/SMK mengikuti lomba di tahap pertama ini.
Di tahap yang kedua, dilaksanakan pada tanggal (17/9/2023). Meliputi tes presentasi yang dilaksanakan di Gedung ISDB Unej. Dengan jumlah peserta 75 siswa yang telah lolos di tahap yang pertama.
Materi presentasi yang dilombakan sistem pengereman, sistem stater, dan sistem mesin.
Tahap yang ketiga dilaksanakan pada tanggal Ahad (1/10/2023) di Gedung PKM Unej. Materi yang dilombakan trouble shooting sepeda motor merek Vario 125 tahun 2013.
Ditambah lagi dengan tes wawasan berupa 10 butir soal pilihan ganda dengan durasi waktu 30 menit. Dengan diikuti 22 peserta yang telah lolos di tahap yang kedua.
Dari hasil lomba mulai tahap 1 sampai dengan tahap ketiga ini, Kaluko Ageng Gumelar dinyatakan juara 1 dengan nilai 77 dan Muhammad Ihbal menduduki juara 3 dengan nilai 73.
Luki Pratama mengatakan latihan dilakukan cukup singkat, hanya 15 hari sebelum kompetisi.
“Awalnya saya sempat khawatir melihat hasil belajar anak-anak yang kurang maksimal saat pendampingan di sekolah. Bahkan kondisi tersebut sampai di hari terakhir pendampingan, yaitu satu hari sebelum lomba,” katanya.
Menurutnya, di samping penguatan kompetensi, tantangan terberatnya adalah menumbuhkan motivasi pada siswa agar mental tandingnya membaja. “Alhamdulillah, akhirnya siswa kita mampu mengukir prestasi,” ujarnya.
Kaluko Ageng Gumelar mengungkapkan rasa syukurnya. “Syukur saya dapat juara. Terima kasih saya ucapkan kepada Pak Luki Pratama yang sabar membimbing saya dalam belajar dan berlatih, hingga dapat juara 1. Ini menjadi penyemangat saya untuk lebih giat belajar,” ungkapnya.
Di samping piagam penghargaan, panitia memberikan uang pembinaan Rp 2 juta kepada juara 1 dan Rp 1 juta untuk juara 3.
Penulis Taufiqur Rohman Editor Sugeng Purwanto