pwmu.co – Pesan muhasabah atau refleksi diri umat Islam banyak disampaikan dalam S yang digelar PC Muhammadiyah Kepanjen di lapangan parkir stadion Kanjuruhan di Kepanjen, Ahad (25/6) pagi. Khatib H Agus Mustofa banyak menyampaikan dua hal, tentang keteladanan umat Islam dan keterpurukan Islam.
Dalam sambutan khutbah ini, ustadz Agus Musthofa mengawali tausiyah tentang keteladanan muslim. Menurutnya, umat Islam didisain Allah sebagai ummat teladan. Dalam Alquran telah ditegaskan bahwa manusia diturunkan untuk saling berseru kebaikan dan mencegah kemungkaran.
“Umat Islam mestinya bisa menjadi teladan. Ada tigal hal yang menjadikan ummat Islam teladan dan membedakan dibanding yang lain, diantaranya suka yang baik dan mencegah yang buruk,” demikian Agus Mustofa di hadapan ribuan jamaah salat Ied pagi itu.
baca juga: Takbir Keliling Semarakkan Idul Fitri PRM Yanggong Ponorogo
Akan tetapi, lanjut Agus Mustofa, akhir-akhir ini keteladanan tersebut banyak menghilang, dalam semua aspek. Bahkan, katanya, umat Islam terpuruk dan ketinggalaan. Padahal pada zaman Rasul sampai sahabat selama 700 tahun pertama, Islam sangat mengalami kejayaan.
“Selama Abad 6-13 Masehi, peradaban Islam menjadi kiblat dunia. Kekuasaan Islam bahkan bisa menguasai sepertiga dunia,” imbuh penelis ternama buku-buku tasawuf moderen ini.
Kehancuran Islam setelah abad ke-13, disebabkan kelengahan umat Islam sendiri. Keterpurukan umat Islam bahkan berlanjut hingga abad 21. Menurut Agus, ada lima hal yang menyebabkan keterpurukan Islam. Berikut penjelasannya:
– Umat Islam telah jauh dari Alquran. Meski alquran mungkin sudah dibaca tiap hari, tetap masih belum diamalkan dan dijadikan petunjuk dalam kehidupan manusia.
“Semasa hidupnya, Rasulullah sudah menjalankan seluruh isi Alquran yang berisi 6 ribu lebih ayat,” kata Ustadz Agus.
– Umat Islam kurang menggunakan akalnya. Padahal, syarat pertama memahami Islam jika sudah memasuki aqil baligh, yang artinya pemikirannya sudah sampai dalam memelajari Islam. Ditegaskan bahwa Allah SWT marah besar jika manusia tidak menggunakan akalnya.
– Umat Islam memisahkan agama dari ilmu pengetahuan. Belajar ilmu apapun adalah sejatinya belajar Ilmu agama. Perintah alquran terkait ibadah mahdhah hanya puluhan (sekitar 30). Sementara sejumlah 750 ayat berisi perintah memelajari sain.
baca juga: Khutbah Idul Fitri 2017: 3 Pesan Ramadhan yang Harus Kita Rawat Selamanya
“Teknologi Barat sudah menjelajah dan menjajah negara Islam sedemikian hebat tanpa kita sadari sedikitpun. Ilmuan Islam jumlahnya hanya sedikit terlahir setelah lewat masa kejayaan Islam,” terangnya.
– Ibadah umat Islam sekadar ritual dan tidak berdampak. Salat misalnya, banyak sebatas di khusyuk atas sajadah. Bahkan, lanjut Agus, neraka Wail menjadi tempat orang yang salat yang sakadar ritual, gugur kewjiban, namun tetap melakukan maksiat sesudahnya.
– Umat Islam bertuhan tidak kepada Allah semata. Semua ibadah haruslah hanya berorientasi kepada Allah SWT. Karena orientasi ketauhidan yang tidak utuh, umat Islam menjadi mudah bertengkar dan saling menyalahkan satu sama lain.
Agar lebih berkesan, panitia salat Ied PCM Kepanjen sengaja menyediakan dua photobooth untuk selfie jamaah bersama keluarganya. Dua photobooth berukuran 2 x4 meter ini didisain seperti kartu ucapan lebaran yang biasa digunakan para netizen untuk berbagi selamat. (amin)